Table of Contents
Apa Itu Crossover
Crossover adalah pembagi sinyal masukan menjadi dua atau lebih output dari rentang yang berbeda frekuensi, sehingga tweeter, speaker dan subs masing-masing akan mendapatkan hanya rentang frekuensi yang mereka dirancangkan untuk bermain. Frekuensi di luar setiap rentang yang ditunjuk, dilemahkan ataupun diblokir.
Setiap sistem speaker perlu crossover dari beberapa jenis apapun. Set speaker komponen datang dengan crossover tempel terpisah, banyak yang memilih dengan tingkat tweeter. Setiap full-range, speaker coaxial – dengan tweeter yang dipasang di depan woofer cone – sudah memiliki jaringan Crossover kecil dibangun ke suatu tempat di speaker.
Jika Anda ingin menjalankan “aktif” sistem Anda, Anda harus memilih crossover yang lebih canggih. Dalam sebuah sound system yang aktif setiap driver (tweeter, woofer, sub) memiliki saluran amplifikasi sendiri. Hal ini secara dramatis meningkatkan daya yang tersedia, dynamic range (lembut untuk suara paling keras), dan kontrol respon tonal sistem atas spektrum audio secara keseluruhan.
Hampir semua amplifier datang dengan built-in tinggi dan low-pass filter yang dapat berfungsi sebagai crossover dalam sistem komponen. Tapi filter ini adalah fitur aksesori kecil yang dibangun ke dalam amp dan seringkali lebih akurat dengan kesetiaan kurang dari terpisah, Crossover elektronik khusus.
Crossover aktif akan kabel antara penerima dan penguat dan pemotongan keluar frekuensi yang tidak diinginkan sebelum energi limbah amp meningkatkan mereka, sehingga amp bisa fokus hanya pada frekuensi yang seharusnya untuk memperkuat. Crossover aktif biasanya memiliki kontrol volume pada setiap saluran atau sepasang saluran sehingga Anda dapat menyimpan semua “suara” dari driver yang berbeda dalam keseimbangan. Beberapa crossover aktif termasuk fitur suara-pengolahan lainnya seperti pemerataan untuk tweaker lebih lanjut dari suara untuk kepuasan pribadi Anda.
Dalam 4-arah sistem audio mobil hipotetis aktif penuh jangkauan sinyal audio asli memungkinkan Crossed-over sebagai berikut:
– Frekuensi rendah (misalnya 100 Hz dan menurunkan) pergi ke subwoofer.
– Speaker midbass mendapatkan frekuensi antara 100 dan 250 Hz.
– Speaker midrange akan melihat frekuensi antara 250 dan 3.000 Hz.
– Semua frekuensi di atas 3.000 Hz ditangani oleh tweeter.
Perlu diingat bahwa titik crossover yang tercantum di sini misalnya saja dan tidak berlaku untuk setiap mobil atau speaker sistem di luar sana. Crossover poin terbaik untuk satu kendaraan mungkin tidak menjadi yang terbaik bagi orang lain. Itu semua tergantung pada speaker yang digunakan dan sifat akustik mobil. Kebanyakan crossover elektronik memungkinkan Anda untuk memilih dari beberapa titik crossover.
Fungsi Crossover
Sebagai pengolah distribusi audio yang berfungsi memisahkan range frekuensi suara. Dengan merubah pengaturan audio dalam memisahkan band audio untuk dicampur kembali atau pengolahan multiband.
Pembagian sinyal masuk audio ke band terpisah yang tidak saling berinteraksi untuk menghasilkan sinyal output. Hasil dari olahan dari sinyal output tersebut memiliki sumber yang sama, namun tidak merubah fase respon, frekuensi, dan mempunyai level konstan.
Crossover juga dapat membuat hasil suara jelas dan mengamankan driver loudspeaker dari kerusakan. Biasanya diakibatkan oleh ketidaksesuaian respon frequency yang masuk ke High End.
Berdasarkan fungsi crossover dibagi menjadi dua jenis. Dari keduanya memiliki cara kerja untuk mengatur frekuensi, juga terdapat kelebihan dan kelemahan masing-masing.
Crossover audio memiliki tugas untuk membagi sinyal yang masuk. Ke dalam band terpisah yang tidak saling overlap atau disebut juga berinteraksi untuk menghasilkan sinyal output tersebut.
Hasil dari sebuah sinyal output tadi memiliki sumber yang relatif sama. Hal ini yang dimaksud dari tidak adanya pengubahan frekuensi, fase respon dan level konstan.
Maka pengaturan respon dari sinyal dan level atau volume suara kita yang menentukannya. Jadi tidak usah khawatir akan hal tersebut.
Jenis Crossover
1. Crossover Aktif
Jenis yang satu ini bekerja dengan membagi frekuensi setelah sinyal suara yang diperkuat oleh power amplifier. Auto Family jenis ini bisa dengan mudah mengatur pengaturan frekuensi suara dari audio untuk speaker.
Pada jenis ini memiliki tugas memisahkan seluruh sinyal sebelum masuk ke Amplifier. Terdiri dari peralatan Quad IC Op-Amp dan Filtering komponen pasif R, L & C yang memiliki hitungan yang sistematis.
Keakuratan jenis crossover aktif ini membuatnya lebih detail memisahkan frekuensi suara. Nah, frekuensi ini bisa diatur lebar bandnya pada Variable Resistor.
Terdapat fitur time alignment yang bisa anda atur untuk menentukan munculnya suara dari masing-masing speaker. Namun juga terdapat kelemahan yaitu memerlukan amplifier yang lebih banyak.
Cenderung juga tidak praktis dalam penggunaannya. Bahkan juga banyak yang mengatakan jenis ini lebih rumit dan tidak sistematis.
2. Crossover Pasif
Berdasarkan fungsi crossover jenis pasif ini akan membagi frekuensi setelah sinyal suara audio diperkuat oleh power amplifier. Kelebihan jenis ini memiliki harga yang relatif lebih murah dan mudah dalam pengaturannya.
Pemasangan modul dalam enclose atau box speaker. Hasil kualitas jenis ini cenderung lebih jernih dan optimal, membagi Freq High, Freq Menengah, dan Freq Rendah dalam sebuah wadah atau enclose.
Namun, juga terdapat kekurangan pada komponen resistor, lilitan, dan kapasitor. Amplifier juga memiliki level suara yang drop hingga sinyal tidak maksimal masuk dalam loudspeaker.
Jenis ini akan lebih baik jika anda gunakan dalam sound system ruangan. Hasil dari sinyal suara telah dibatasi komponen coil, kapasitor, dan resistor yang dibumikan atau grounding. Tidak membutuhkan daya energi listrik.
Digital LMS atau Loudspeaker Management System
Melewati proses perkembangan dalam peralatan audio sendiri yang mengutamakan pengolahan audio secara digital. Bahkan juga alternatif secara efisien dalam pengoperasian dan setup menu.
Dewasa ini bahkan adanya sistem pengembangan sistem kerja crossover. Dengan moto multifungsi, dengan konfigurasi dalam pendistribusian dan pengolahan grafik range audio.
Nah, LMS atau Loudspeaker Management System ini merupakan memiliki kemampuan yang baik. Dengan memisahkan jalur audio hingga menjadi enam jalur dan telah diatur Equalizingnya.
Mengetahui fungsi crossover ini menggabungkan Equalizing dan Audio Distributor. Dengan melakukan proses pengaturan frekuensi atau EQ audio.
Dengan fungsi ganda untuk membagi sinyal keluaran audio atau crossover. Lalu meneruskan ke bagian High End atau Amplifier dan Speaker System atau Loudspeaker.
Penggunaan Digital LMS
Dalam audio processing dalam satu paket atau all in one plus. Terdapat juga fitur digital yang sudah canggih. Jika menggunakan Digital Loudspeaker Management System, maka anda tidak perlu melakukan routing untuk audio processor.
Nah, setelah membahas fungsi crossover beserta dengan jenis-jenisnya di atas akan membantu anda untuk memahaminya. Apakah kalian sudah pernah menggunakannya atau sedang berencana membelinya? Semoga sedikit info tersebut dapat membantu anda dan menjawab pertanyaan anda!