Table of Contents
Kilo Ohm = KΩ
Mega Ohm = MΩ
1.000 Ohm = 1 Kilo Ohm ( 1KΩ )
1.000.000 Ohm = 1 Mega Ohm ( 1MΩ )
1.000 Kilo Ohm = 1 Mega Ohm ( 1MV )Suatu resistor dikatakan memiliki hambatan satu Ohm apabila resistor jika tegangan sebesar 1 Volt dan arus listrik yang timbul akibat tegangan tersebut adalah sebesar 1 Ampere atau sama dengan sebanyak 6.241506 x 10pangkat 18 elektron per detik mengalir menghadap arah yang berlawanan dari arus. Dalam hukum Ohm yang berbunyi ” Besarnya arus pada sebuah Penghantar berbanding lurus dengan Tegangan dan berbanding terbalik dengan Hambatannya ” dapat disimpulkan hubungan antara Hambatan, Tegangan dan Arus melalui rumus berikut ini
Fungsi-fungsi Resistor
Fungsi-fungsi Resistor di dalam Rangkaian Elektronika adalah sebagai berikut :
- Sebagai Pembatas Arus listrik
- Sebagai Pengatur Arus listrik
- Sebagai Pembagi Tegangan listrik
- Sebagai Penurun Tegangan listrik
Jenis – jenis Resistor
Pada umumnya Resistor dapat diklasifikasikan menjadi beberapa jenis, diantaranya adalah Fixed Resistor, Variable Resistor, Thermistor dan LDR.
A. Fixed Resistor
Fixed Resistor adalah jenis Resistor yang memiliki nilai resistansinya tetap. Nilai Resistansi atau Hambatan Resistor ini biasanya ditandai dengan kode warna ataupun kode Angka. Anda dapat membaca artikel : Cara Menghitung Nilai Resistor berdasarkan Kode Angka dan Kode Warna.
Bentuk dan Simbol Fixed Resistor :
Yang tergolong dalam Kategori Fixed Resistor berdasarkan Komposisi bahan pembuatnya diantaranya adalah :
Carbon Composition Resistor (Resistor Komposisi Karbon)
Resistor jenis Carbon Composistion ini terbuat dari komposisi karbon halus yang dicampur dengan bahan isolasi bubuk sebagai pengikatnya (binder) agar mendapatkan nilai resistansi yang diinginkan. Semakin banyak bahan karbonnya semakin rendah pula nilai resistansi atau nilai hambatannya.
Nilai Resistansi yang sering ditemukan di pasaran untuk Resistor jenis Carbon Composistion Resistor ini biasanya berkisar dari 1Ω sampai 200MΩ dengan daya 1/10W sampai 2W.
Carbon Film Resistor (Resistor Film Karbon)
Resistor Jenis Carbon Film ini terdiri dari filem tipis karbon yang diendapkan Subtrat isolator yang dipotong berbentuk spiral. Nilai resistansinya tergantung pada proporsi karbon dan isolator. Semakin banyak bahan karbonnya semakin rendah pula nilai resistansinya. Keuntungan Carbon Film Resistor ini adalah dapat menghasilkan resistor dengan toleransi yang lebih rendah dan juga rendahnya kepekaan terhadap suhu jika dibandingkan dnegan Carbon Composition Resistor.
Nilai Resistansi Carbon Film Resistor yang tersedia di pasaran biasanya berkisar diantara 1Ω sampai 10MΩ dengan daya 1/6W hingga 5W. Karena rendahnya kepekaan terhadap suhu, Carbon Film Resistor dapat bekerja di suhu yang berkisar dari -55°C hingga 155°C.
Metal Film Resistor (Resistor Film Logam)
Metal Film Resistor adalah jenis Resistor yang dilapisi dengan Film logam yang tipis ke Subtrat Keramik dan dipotong berbentuk spiral. Nilai Resistansinya dipengaruhi oleh panjang, lebar dan ketebalan spiral logam.
Secara keseluruhan, Resistor jenis Metal Film ini merupakan yang terbaik diantara jenis-jenis Resistor yang ada (Carbon Composition Resistor dan Carbon Film Resistor).
B. Variable Resistor
Variable Resistor adalah jenis Resistor yang nilai resistansinya dapat berubah dan diatur sesuai dengan keinginan. Pada umumnya Variable Resistor terbagi menjadi Potensiometer, Rheostat dan Trimpot.
Bentuk dan Simbol Variable Resistor :
Potensiometer
Potensiometer merupakan jenis Variable Resistor yang nilai resistansinya dapat berubah-ubah dengan cara memutar porosnya melalui sebuah Tuas yang terdapat pada Potensiometer. Nilai Resistansi Potensiometer biasanya tertulis di badan Potensiometer dalam bentuk kode angka.
Rheostat
Rheostat merupakan jenis Variable Resistor yang dapat beroperasi pada Tegangan dan Arus yang tinggi. Rheostat terbuat dari lilitan kawat resistif dan pengaturan Nilai Resistansi dilakukan dengan penyapu yang bergerak pada bagian atas Toroid.
Preset Resistor (Trimpot)
Preset Resistor atau sering juga disebut dengan Trimpot (Trimmer Potensiometer) adalah jenis Variable Resistor yang berfungsi seperti Potensiometer tetapi memiliki ukuran yang lebih kecil dan tidak memiliki Tuas. Untuk mengatur nilai resistansinya, dibutuhkan alat bantu seperti Obeng kecil untuk dapat memutar porosnya.
C. Thermistor (Thermal Resistor)
Thermistor adalah Jenis Resistor yang nilai resistansinya dapat dipengaruhi oleh suhu (Temperature). Thermistor merupakan Singkatan dari “Thermal Resistor”. Terdapat dua jenis Thermistor yaitu Thermistor NTC (Negative Temperature Coefficient) dan Thermistor PTC (Positive Temperature Coefficient).
Bentuk dan Simbol Thermistor :
D. LDR (Light Dependent Resistor)
LDR atau Light Dependent Resistor adalah jenis Resistor yang nilai Resistansinya dipengaruhi oleh intensitas Cahaya yang diterimanya. Untuk lebih jelas mengenai LDR, Silakan baca : Pengertian LDR dan Cara Mengukurnya.
Bentuk dan Simbol LDR :
Cara Membaca Kode Warna Resistor
Warna yang terdapat pada fixed resistor bukan digunakan untuk menambah nilai estetika. Warna tersebut dipakai untuk melambangkan nilai hambatan atau resistensi yang dimiliki oleh sebuah resistor. Oleh sebab itu, susunan warna tersebut berbeda antara satu dengan lainnya. Resistor terbagi menjadi 3 jenis berdasarkan warnanya, yaitu empat warna, lima warna, dan enam warna.
1. Resistor empat warna
Jenis yang pertama ini merupakan yang paling banyak dipakai di perangkat elektronik. Untuk bisa membaca kode warna pada resistor, Anda perlu memahami dan menghafalkan satu per satu warna sekaligus artinya. Setelah memahami perbedaan arti dari setiap kode warna, membaca nilai resistensi pun akan sangat mudah.
Dalam elektronika, warna-warna yang terdapat pada resistor disebut sebagai pita. Secara otomatis resistor empat warna memiliki empat pita yang diurutkan dari kiri ke kanan. Pita ke-1 letaknya ada di ujung kiri, sedangkan pita ke empat di ujung kanan.
Pita ke-1 dan ke-2, dalam resistor empat warna melambangkan nilai resistensi. Sedangkan pita ketiga memberikan informasi mengenai jumlah nol atau faktor pengali untuk menghitung nilai resistensi. Pita terakhir, atau ke-4 menggambarkan tentang nilai toleransi yang dimiliki oleh resistor.
Kode warna resistor dan artinya dapat Anda lihat pada tabel di bawah ini.
2. Resistor lima warna
Tidak ada perbedaan besar antara cara membaca kode warna resistor empat dan lima warna. Perbedaannya adalah pada pita ketiga yang masih menunjukkan nilai resistensi. Kemudian pita ke-4 dan ke-5 masing-masing untuk menunjukkan jumlah 0 atau pengali dan nilai toleransi. Angka toleransi pada jenis ini jauh lebih kecil dibandingkan dengan resistor sebelumnya.
Tabel warna dan keterangannya pada resistor lima warna:
Mudah bukan, cara membaca kode warna resistor yang sudah dijelaskan di atas? Anda hanya perlu banyak berlatih untuk mengasah kemampuan dalam menghafalkan kode warna beserta artinya.