Table of Contents
masbejo.com-Berikut ini Kunci Jawaban PAI Kelas 4 Halaman 20 Soal Pengayaan.
Pengayaan
1. Pelajarilah Q.S. Luqmān/31:15 yang berisi tentang toleransi dalam keluarga. Untuk menambah wawasan kalian tentang cara menghargai keragaman dan perbedaan sehingga kalian mampu bersikap bijak dan benar.
2. Bacalah kisah Rasulullah saw. yang menceritakan sikap menghargai dalam perbedaan.
3. Paparkan hasil kerja kalian di depan kelas!
Jawaban:
1. Q.S. Luqmān/31:15
وَإِن جَٰهَدَاكَ عَلَىٰٓ أَن تُشْرِكَ بِى مَا لَيْسَ لَكَ بِهِۦ عِلْمٌ فَلَا تُطِعْهُمَا ۖ وَصَاحِبْهُمَا فِى ٱلدُّنْيَا مَعْرُوفًا ۖ وَٱتَّبِعْ سَبِيلَ مَنْ أَنَابَ إِلَىَّ ۚ ثُمَّ إِلَىَّ مَرْجِعُكُمْ فَأُنَبِّئُكُم بِمَا كُنتُمْ تَعْمَلُونَ
Arab-Latin: Wa in jāhadāka ‘alā an tusyrika bī mā laisa laka bihī ‘ilmun fa lā tuṭi’humā wa ṣāḥib-humā fid-dun-yā ma’rụfaw wattabi’ sabīla man anāba ilayy, ṡumma ilayya marji’ukum fa unabbi`ukum bimā kuntum ta’malụn
Artinya: Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku, kemudian hanya kepada-Kulah kembalimu, maka Kuberitakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.
Inilah beberapa cara yang bisa kamu lakukan untuk menghargai keberagaman di kelas:
a. Saling Menghormati
Tuhan menciptakan manusia berbeda-beda sehingga kamu harus belajar menghormati atau menghargai perbedaan tersebut. Dalam satu kelas terdiri dari beberapa siswa yang satu sama lain memiliki perbedaan, baik itu perbedaan suku, agama, ras, maupun fisik.
Supaya bisa hidup berdampingan dengan teman satu kelas maka harus saling menghormati perbedaan-perbedaan tersebut. Contoh sikap saling menghormati adalah tidak mencela warna kulit ataupun bentuk tubuh orang lain, tidak menjelekkan agama tertentu dan masih banyak lagi.
b. Mau Berteman dengan Siapa Saja
Meskipun memiliki banyak perbedaan dengan teman satu kelas, kamu harus tetap menjalin relasi dengan siapa saja. Dalam menjalin pertemanan tidak perlu membeda-bedakan. kamu tidak boleh hanya berteman dengan mereka yang memiliki agama sama, suku yang sama atau memiliki status sosial yang sama. Supaya memiliki banyak teman maka kamu harus berteman dengan siapa saja.
c. Saling Tolong Menolong
Sebagai makhluk sosial, manusia pasti membutuhkan orang lain. oleh karena itu, sesama manusia harus saling tolong menolong. Pada saat tertimpa musibah atau terkena masalah, kamu bisa meminta bantuan siapa saja, begitupun sebaliknya. Jika ingin menolong orang lain. kamu tidak boleh memilih-milih. Kapan saja harus siap menolong teman sekelas jika dimintai pertolongan.
d. Mendengar Orang Lain Ketika Berbicara
Cara menghargai keberagaman di kelas adalah selalu mendengar orang lain ketika berbicara tanpa memotong pembicaraan. Siapapun teman di kelas yang sedang berbicara sebaiknya harus didengarkan, meski teman yang berbicara berbeda dengan kamu. Jika tidak didengarkan, teman yang berbicara bisa berkecil hati dan kecewa.
e. Tidak Mengganggu Orang Lain yang Sedang Beribadah
Ada 6 agama yang diakui di Indonesia. Dimana masing-masing agama tersebut memiliki cara beribadah yang berbeda. Dimana semua orang memiliki hak untuk beribadah dengan aman dan nyaman. Oleh karena itu, meskipun berbeda tetapi kamu harus membebaskan umat agama lain untuk melakukan ibadah.
Jangan sekali-kali mengganggu orang lain yang sedang beribadah. Perilaku ini tidak hanya tercela tetapi juga menunjukkan jika kamu tidak menghormati umat agama lainnya.
f. Selalu Berbicara dengan Sopan dan Santun
Berbicara dengan sopan dan santun tidak hanya dilakukan ketika berkomunikasi dengan guru saja. Tetapi hal ini juga dilakukan ketika berbicara dengan orang lain. Jangan karena berbeda kamu bisa berbicara tidak sopan dengan orang lain. Setiap kalimat yang diucapkan harus dipikirkan supaya tidak menyakiti orang lain.
g. Mengutamakan Kepentingan Umum daripada Kelompok atau Pribadi
Cara menghargai keberagaman yang bisa kamu lakukan yaitu dengan mengutamakan kepentingan umum daripada kepentingan kelompok maupun pribadi. Jika mengutamakan kepentingan pribadi maka kamu terlihat sangat egois.
Hal ini berarti dalam memecahkan suatu masalah atau membuat keputusan sebaiknya berdasarkan hasil musyawarah. Musyawarah yang dilakukan harus menjunjung tinggi kebutuhan banyak orang sehingga keputusan yang diambil merupakan kepentingan umum.
2. kisah Rasulullah saw. yang menceritakan sikap menghargai dalam perbedaan
Rasulullah SAW suatu ketika disebutkan asyiddā`u ‘alal-kuffāri.
Ketika Rasulullah SAW berada di suatu pohon, Rasulullah SAW menaruh pedangnya karena hendak beristirahat. Ketika Rasulullah hendak beristirahat, sahabatnya pun mengambilkan pelapak kurma untuk tempat Rasulullah berbaring.
Ketika Rasulullah berbaring tanpa memegang pedangnya, tiba-tiba ada seorang kafir datang mengambil pedang Rasulullah SAW. Seketika itu pula, dia mengambil pedangnya dan dihunuskan ke leher Rasulullah SAW sambil berkata, “Siapa yang akan menolongmu sekarang, Muhammad?”
Dalam keadaan tidak berdaya seperti itu, Rasulullah SAW hanya mengatakan, “Allah.”
Seketika itu pula, bergetar tangan orang kafir tersebut, pedang yang dipegangnya pun terjatuh.
Rasulullah lantas meraih pedang tersebut dan membalikkan keadaan. Mata pedang Rasulullah kini berada di leher orang kafir itu, sambil berkata, “Siapa yang akan menolongmu sekarang?”
Apa jawaban orang kafir tersebut?
“Wahai Muhammad, Engkau ini orang baik, lepaskanlah aku.”
Apa yang dilakukan Rasulullah? Rasulullah itu tegas terhadap orang kafir. Tapi ketika orang kafir tersebut berkata demikian, Rasulullah melepaskannya.
Ada juga kisah lain, yakni saat Rasulullah SAW bersama para sahabatnya menangkap seorang kafir di Madinah bernama Tumama. Siapa Tumama ini? Tumama adalah seorang kafir yang sudah terkenal sangat sering membuat ulah atau membuat onar di kalangan kaum muslimin di Kota Madinah.
Sedangkan pada saat itu, kaum muslimin sudah berkuasa di Kota Madinah. Akhirnya, ditangkaplah Tumama oleh sahabat Rasulullah, diikatnya Tumama di tiang masjid. Lalu, dia mengatakan kepada Tumama, “Wahai Tumama, ditangkaplah kamu sekarang, tertangkaplah engkau sekarang.”
Rasulullah SAW datang dan berkata kepada Tumama, “Wahai Tumama, maukah Engkau kulepaskan?”
Apa jawaban Tumama?
“Oh Muhammad, kalau Kau mau lepaskan saya, lepaskan tanpa syarat, tapi kalau Kau tidak mau memaafkan saya, Kau mau bunuh saya, silakan karena saya memang pantas untuk dibunuh atas apa yang pernah saya lakukan kepadamu dan kepada keluargamu, serta para sahabatmu.”
Hari berikutnya, Rasulullah lewat lagi dan berkata kepada Tumama, “Oh Tumama, maukah aku lepaskan?”
Kata Tumama, “Oh Muhammad, masih jawabanku seperti kemarin, kalau Kau mau lepaskan, lepaskan tanpa syarat, kalau mau maafkan, maafkan tanpa syarat, tapi kalau Kau mau bunuh saya, silakan karena saya memang pantas untuk dibunuh atas apa yang pernah saya lakukan kepadamu dan kepada sahabatmu.”
Hari berikutnya, Rasulullah lewat lagi dan pertanyaan yang sama terlontar, “Wahai Tumama, maukah aku lepaskan?”
Kata Tumama, “Oh Muhammad, masih jawabanku seperti kemarin, kalau mau lepaskan, lepaskan saja tanpa syarat, kalau mau bunuh silakan saja, saya memang pantas untuk dibunuh.”
Apa kata Rasulullah?
Rasulullah tegas terhadap orang kafir. Orang kafir ditawan, namun demikian mereka tetap diberi makanan dan minuman serta fasilitas.
Di hari ketiga ketika Rasulullah bertemu Tumama dan menanyakan hal yang sama, Rasulullah berkata, “Lepaskan Tumama.”
Para sahabat heran, kenapa Rasulullah melepaskan Tumama? Padahal Tumama sudah tertawan, namun Rasulullah meminta agar dia dilepaskan.
Kemudian, apa yang terjadi? Tumama pulang dan mandi di sebuah sumur. Setelah itu, dia ke Masjid Nabawi dan mengucapkan dua kalimat syahadat.
Rasulullah bertanya kenapa tidak dari kemarin Tumama masuk Islam?
Apa kata Tumama? “Oh Muhammad, kalau saya lepas kemarin, kalau saya masuk Islam kemarin, berarti saya masuk Islam ada maunya.”
Tapi setelah 3 hari di sini, saya melihat akhlakmu, akhlak para sahabatmu dan seluruh orang-orang yang berada di masjid ini, mereka benar-benar menunjukan bahwa Islam adalah agama yang benar-benar menyejukkan hati dan saya bersedia untuk masuk Islam sekarang.
Rasulullah pulang dari Madinah, berkhotbah di hadapan para kaum kafir Quraisy dan mengatakan, “Sekarang saya kuasai Kota Makkah, adakah kalian yang dulu membunuh pamanku, yang dulu memboikot kaumku, yang dulu membuat sahabatku jatuh miskin sehingga meninggal dunia.”
Kalau dipikir secara logika, Rasulullah SAW berkuasa untuk menghancurkan mereka semua. Tapi apa yang terjadi, mereka menjawab, “Wahai Muhammad, Engkau orang baik, Engkau keturunan orang baik.”
Rasulullah mengatakan, “Pergi dari hadapanku, aku maafkan kalian semua.” Lihat, akhlak Rasulullah toleransi terhadap umat beragama yang lainnya.
Dari kisah Rasulullah SAW tersebut, ada pelajaran yang dapat diambil tentang bagaimana seorang muslim bersikap kepada yang bukan beragama muslim.
“Memang disebutkan, bagimu agamamu dan bagiku agamaku,” kata Ustaz Syam. “Tapi disebutkan juga, Allah tidak melarang kamu untuk berbuat baik terhadap tetanggamu, untuk berbuat baik terhadap saudaramu yang nonmuslim, terhadap teman-temanmu yang nonmuslim,” tambah dia.
Karena meraka adalah sesama kita, sesama manusia. Seorang muslim adalah yang selamat saudaranya daripada lisan dan tangannya.
“Seorang muslim sejati adalah muslim dari kata Islam, dari kata salam. Apa arti salam? Peace,” kata Ustaz Syam.
Memberikan keselamatan, baik kepada sesama muslim ataupun kepada sesama makhluk beragama yang lainnya, atau orang lain yang beragama lain, itulah makna tetap harus bertoleransi dan tetap berbuat baik terhadap mereka.
Jangan sampai salah bersikap kepada orang yang berbeda agama. Tegas bukan berarti mengabaikan sisi toleransi.
Demikian pembahasan Kunci Jawaban PAI Kelas 4 Halaman 20 Soal Pengayaan. Semoga pembahasan diatas dapat bermanfaat.