Jawaban Aktivitas 1.3 Jangka Sorong IPA Kelas 10 Halaman 8 Kurikulum Merdeka

Berikut Jawaban Aktivitas 1.3 Jangka Sorong IPA Kelas 10 Halaman 8 Kurikulum Merdeka. Sebelum kami uraikan contoh jawaban pada pertanyaan diatas. Kita akan ulas terlebih dahulu materi yang terkait pada pertanyaan diatas.

Aktivitas 1.3

Untuk memilih alat ukur apa yang digunakan dalam kegiatan pengukuran, Kalian perlu mempertimbangkan besaran apa yang diukur. Pada kasus ini, Kalian harus memilih alat ukur panjang apa yang cocok digunakan untuk mengukur diameter baut. Sebelum mempertimbangkannya, Kalian perlu mengetahui cara mengukur menggunakan alat ukur panjang berikut.

A. Jangka Sorong

Carilah informasi mengenai:

1. Komponen-komponen pada jangka sorong

Tuliskanlah nama komponen-komponen jangka sorong beserta fungsinya!

Jawaban:

Komponen-Komponen Jangka Sorong beserta Fungsinya:
(1) Rahang dalam berfungsi mengukur tebal dan diameter luar benda.
(2) Rahang luar berfungsi mengukur diameter dalam benda.
(3) Pengukur kedalaman (Depth probe) berfungsi mengukur kedalaman benda.
(4) Skala utama cm berfungsi mengukur skala utama (satuan cm).
(5) Skala utama inci berfungsi mengukur skala utama (satuan inci).
(6) Skala nonius inci berfungsi mengukur skala nonius (satuan inci).
(7) Skala onius 0,1 mm berfungsi mengukur skala nonius (satuan inci).
(8) Pengunci berfungsi mengunci alat ukur.

2. Nilai skala terkecil pada alat ukur

Perhatikan kembali Gambar 1.6, pada alat ukur jangka sorong terdapat dua skala. Skala yang letaknya di atas (komponen nomor 4) disebut skala utama. Skala utama merupakan skala yang bernilai cm pada alat ukur tersebut. Sementara skala yang letaknya di bawah (komponen nomor 6) disebut skala nonius. Skala nonius merupakan skala mm. Kalian sudah mengetahui perbedaan skala utama dan skala nonius, amatilah jangka sorong pada Gambar 1.6, kemudian tentukanlah nilai skala terkecil dari skala utama dan skala nonius.

Baca Juga :  Jawaban Menyimak Laporan Hasil Observasi Berjudul Tonggeret

Jawaban: NST skala utama 0,1 mm, NST skala nonius 0,01 cm.

3. Nilai ketidakpastian untuk sekali pengukuran

Karena adanya kemungkinan terjadinya ketidaktelitian, maka terdapat nilai yang menyatakan kemungkinan error dari pengukuran, yaitu nilai ketidakpastian. Nilai ketidakpastian untuk sekali pengukuran dapat ditentukan dengan cara:

Δχ = ½ x nilai skala terkecil             (1,1)

Untuk alat ukur yang memiliki skala nonius, ketidakpastiannya adalah skala terkecil noniusnya.

Tentukanlah nilai ketidakpastian untuk pengukuran tunggal menggunakan jangka sorong.

Jawaban: Nilai ketidakpastian untuk pengukuran tunggal menggunakan jangka sorong adalah 0,01 cm

4. Cara mengukur menggunakan jangka sorong

Tuliskanlah langkah-langkah untuk mengukur benda dan cara membaca hasil pengukuran jangka sorong.

Jawaban: Cara menggunakan jangka sorong
(1) Menjepit benda diantara rahang tetap dan geser.
(2) Mengunci hasil pengukuran.
(3) Menetapkan nol skala nonius sebagai acuan pengukurannya.
(4) Lihat satu ukuran skala utama yang berada tepat pada nol skala nonius, hasil pembacaan merupakan nilai skala utama.
(5) skala nonius yang berimpit/segaris dengan skala utama merupakan nilai skala nonius.
(6) menjumlahkan nilai skala utama dengan 0,01 × nilai skala nonius.

5. Membaca pengukuran

Perhatikan Gambar 1.8 di bawah ini. Diameter sebuah benda diukur dengan menggunakan jangka sorong.

Jawaban: SU = 2,00 cm, SN = 1 × 0,01 = 0,01 cm, HP = 2,01 cm.

6. Menuliskan hasil pengukuran

Cara penulisan hasil pengukuran beserta nilai ketidakpastian dari sebuah pengukuran adalah sebagai berikut.

χ ± Δχ          (1.2)

Tuliskanlah hasil pengukuran jangka sorong sesuai dengan aturan cara penulisan hasil pengukuran di atas.

Jawaban: Hasil pengukuran = ( 7,25 ± 0,01 ) cm.

 

Demikian pembahasan Jawaban Aktivitas 1.3 Jangka Sorong IPA Kelas 10 Halaman 8 Kurikulum Merdeka, semoga bermanfaat.

Baca Juga :  Kunci Jawaban Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMP Kelas 7 halaman 176 Buatlah Pertanyaan sesuai Bacaan