Berikut jawaban bagaimana kedudukan Selat Muria yang menjadi pelabuhan Kerajaan Demak. Sebelum kami uraikan contoh jawaban pada pertanyaan diatas. Kita akan ulas terlebih dahulu materi yang terkait pada pertanyaan diatas.
Kerajaan Demak : Tunas Supremasi Kejayaan Nusantara
Raden Patah yang memeluk agama Islam memutuskan hubungan dengan Majapahit dan mendirikan kerajaan Demak. Jepara, Tuban, Gresik membantu Demak untuk berdiri menjadi kerajaan. Pati Unus yang menjabat di Jepara sangat rajin membantu ayahnya, Raden Patah, untuk meluaskan kekuasaan Demak. Pati Unus memberanikan diri memimpin pasukan untuk menaklukan Portugis di Malaka, tetapi usahanya gagal. Pati Unus menggantikan ayahnya selama 3 tahun. Beliau kemudian wafat. Beliau terkenal dengan nama lain yaitu Pangeran Sabrang Lor. Penggantinya adalah Pangeran Trenggono yang memerintah pada tahun 1564. Sultan Trenggono menghindarkan Demak dari ancaman Portugis untuk menguasai daerah pesisir Jawa. Fatahillah yang melarikan diri dari Pase diterima Sultan Trenggono. Fatahillah dinikahkan dengan adiknya. Fatahillah menjadi kunci Demak dalam menghalau dan mengalahkan Portugis di pesisir Pulau Jawa . Beliau berhasil mengalahkan Portugis di Sunda Kelapa yang kemudian diganti namanya menjadi Jayakarta. Selain itu beliau juga menaklukan Banten dan Cirebon yang dikuasai oleh kerajaan Pajajaran. Sultan Trenggono wafat ketika melakukan usaha penaklukan Pasuruan.
Wafatnya Sultan Trenggono menimbulkan konflik perebutan kekuasaan antara adik Sultan Trenggono dan anak Sultan Trenggono. Pangeran Sekar Seda ing Lepen, adik Sultan Trenggono, terbunuh. Pangeran Prawoto yang berkuasa kemudian mendapatkan usaha perlawanan Arya Penangsang, anak dari Pangeran Sekar Seda ing Lepen, yang melakukan balas dendam kepada Pangeran Prawoto.
Lembar Aktivitas 10 Aktivitas Individu
Bagaimana kedudukan Selat Muria yang menjadi pelabuhan Kerajaan Demak pada saat itu?
Jawaban : Kedudukan Selat Muria sebagai pelabuhan Kerajaan Demak pada saat itu yakni memberikan keuntungan bagi kegiatan perdagangan maupun pertanian di Kerajaan Demak karena Selat Muria memisahkan wilayah daratan Jawa Tengah dan Gunung Muria yang cukup lebar saat itu sehingga perahu dagang dapat berlayar dengan leluasa dari Semarang hingga ke Rembang melalui Demak.