masbejo.com-Berikut ini Kunci Jawaban PAI Kelas 10 Halaman 128 Teori Masuknya Islam di Indonesia Yang Paling Kuat.
Aktivitas 5.4
Menurut pendapat kalian, manakah teori masuknya Islam di Indonesia yang paling kuat? Kemukakan argumentasi kalian!
Jawaban:
Teori Masuknya Islam ke Indonesia
Pertama, teori Gujarat oleh Prof. Dr. C. Snouck Hurgronje.
Menurut Snouck Hurgronje, tidak mungkin Islam masuk ke Indonesia langsung berasal dari Arabia tanpa melalui ajaran tasawuf yang berkembang di Gujarat, India.
Jadi menurutnya, Islam pertama kali masuk lewat Gujarat.
Lalu wilayah Kerajaan Samudra Pasai merupakan daerah pertama penerima ajaran agama Islam, yakni pada abad ke-13 Masehi.
Akan tetapi teori ini tidak menjelaskan secara rinci antara masuk dan berkembangnya Islam di wilayah ini.
Kedua, Teori Makkah oleh Prof. Dr. Buya Hamka.
Dalam teori ini, Buya Hamka mengatakan Islam masuk ke Nusantara pada abad ke-7 Masehi.
Menurutnya hal itu berasal dari berita yang diangkat dari Berita China Dinasti Tang.
Di mana disimpulkan Islam dibawa masuk ke Indonesia oleh para saudagar yang berasal dari Arab.
Ketiga, teori Persia oleh Prof. Dr. Husein Djajadiningrat.
Menurut teori ini, Islam masuk dari Persia dan bermazhab Syi’ah.
Pendapat ini didasarkan pada sistem mengeja bacaan huruf Al-Qur`an, terutama di Jawa Barat yang menggunakan ejaan Persia.
Keempat, teori Cina oleh Prof. Dr. Slamet Muljana.
Menurut Slamet Muljana, Sultan Demak merupakan keturunan China, lebih dari itu menurutnya, Wali Songo juga merupakan keturunan China.
Pendapat ini didasarkan pada Kronik Klenteng Sam Po Kong.
Kelima, teori Maritim oleh N.A. Baloch.
Menurut N.A. Baloch, umat Islam memiliki kemampuan dalam penguasaan perniagaan melalui jalur maritim.
Sehingga melalui jalur ini, agama Islam dikenalkan di sepanjang jalur niaga di pantai-pantai tempat persinggahannya.
Dari kelima teori masuknya Islam ke Indonesia, ada kelebihan dan kekurangan masing-masing.
Jadi, jika ditanya manakah teori masuknya Islam di Indonesia yang paling kuat, maka jawabannya akan selalu beragam pendapat.
Sebab ada berbagai jawaban dari dari para sejarawan.
Hal itu dikarenakan wilayah Nusantara sangat luas dan posisi geografisnya terletak di persimpangan jalur perdagangan antara India, China, dan Arabia.
Sehingga sulit untuk memastikan wilayah mana yang pertama kali menerima ajaran Islam.