Kunci Jawaban PAI Kelas 10 Halaman 191 Cara Menumbuhkan Sifat Cinta Takut dan Berharap Kepada Allah Swt.

masbejo.com-Berikut ini Kunci Jawaban PAI Kelas 10 Halaman 191 Cara Menumbuhkan Sifat Cinta Takut dan Berharap Kepada Allah Swt.

Aktivitas 7.5

Bersama kelompokmu, diskusikanlah “bagaimana cara menumbuhkan sifat cinta, takut dan berharap kepada Allah Swt. secara bersamaan pada diri seseorang?”. Presentasikan hasilnya di depan kelas!

Jawaban:

Ibadah bukanlah sekedar gerakan jasad yang terlihat oleh mata, namun juga harus menyertakan yang lain. Sebagaimana seseorang yang sedang melaksanakan sholat, ia tidak hanya bergerak untuk melaksanakan setiap rukun dan wajib sholat, tetapi juga harus menghadirkan hati sebagai ruh sholat tersebut. Bahkan jika seseorang menampakkan kekhusyukan badan dan hatinya kosong dan bermain-main maka ia terjatuh dalam kekhusyukan kemunafikan.

Ibadah seorang hamba harus dibangun oleh tiga pilar, dan ketiganya harus terkumpul seluruhnya dalam setiap muslim. Ibadah seseorang tidaklah akan benar dan sempurna kecuali dengan adanya pilar-pilar tersebut. Bahkan sebagian ulama mengatakannya sebagai ‘rukun ibadah’. Tiga hal itu adalah “cinta, takut dan harap”. Sehingga seorang salaf berkata, “Barang siapa beribadah kepada Alloh dengan cinta saja maka dia seorang zindiq, barang siapa beribadah hanya dengan khouf (takut) saja maka haruri (khowarij), barang siapa beribadah hanya dengan rasa harap saja maka dia seorang murji’ dan barang siapa yang beribadah dengan cinta, takut dan harap maka dia seorang mukmin.”

Cara Menumbuhkan Sifat Cinta, Takut dan Harap kepada Allah:

1. Mempelajari Asmaul Husna
Memahami arti dari asmaul husna dan mencoba untuk mentadabburi semua yg ada di langit dan di bumi.

2. Baca Quran dengan refleksinya
Bukan sekedar membaca (tilawah) atau mengaji. Melainkan juga mempelajari isinya serta makna yang terkandung di dalam Alquran dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Baca Juga :  Jawaban Ayo Berlatih Halaman 191 Fotosintesis IPA SMA Kelas 10 Kurikulum Merdeka

3. Lakukan lebih banyak tindakan ibadah dengan ikhlas
“Tidak ada yang membuat hamba-Ku disayangi selain melakukan apa yang telah Aku wajibkan kepadanya. Dan hamba-Ku terus mendekatkan diri kepada-Ku dengan keutamaan agar Aku mencintainya.” (HR Al-Bukhari)

4. Selalu ingat Allah
Orang-orang shaleh biasa mengatakan bahwa jika kamu bangun dan tidur karena mengingat Allah, maka kamu bangun dan tidur tanpa dosa. Bukan berarti kita tidak akan membuat kesalahan, tetapi dosa dihapus dengan mengingat Allah terus-menerus, dan perbuatan baik.

5. Mengikuti Rasulullah
Bukti kecintaan kita kepada Alloh adalah dengan mengikuti Rasululloh dalam segala hal. Bahkan kecintaan kita terhadap beliau harus lebih dari kecintaan kita terhadap diri sendiri dan keluarga. Beliaulah teladan baik dalam aqidah, ibadah, akhlak, muamalah dan sebagainya.

Alloh berfirman, Surat Al-Ahzab Ayat 21

لَّقَدْ كَانَ لَكُمْ فِى رَسُولِ ٱللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِّمَن كَانَ يَرْجُوا۟ ٱللَّهَ وَٱلْيَوْمَ ٱلْءَاخِرَ وَذَكَرَ ٱللَّهَ كَثِيرًا

Arab-Latin: Laqad kāna lakum fī rasụlillāhi uswatun ḥasanatul limang kāna yarjullāha wal-yaumal-ākhira wa żakarallāha kaṡīrā

Artinya: Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.

Maka jika kita mencintai Alloh, mari kita buktikan dengan menjadikan Rasululloh sebagai panutan kita, bukan dengan menjadikan orang-orang kafir sebagai panutan, walaupun mereka itu populer dan terkenal seperti artis, selebritis dan semacamnya. Karena sesungguhnya Rosululloh bersabda “Seseorang itu akan bersama dengan orang yang dicintainya (di hari akhirat nanti).” (HR. Muslim).

“Perjalanan hati menuju Allah bagaikan burung. Kepalanya adalah cinta dan kedua sayapnya adalah takut dan harap. Jika kepala dan kedua sayapnya baik, maka itu adalah burung yang terbaik. Dan jika kepalanya terpenggal, maka burung itu mati. Dan ketika kedua sayapnya patah, maka itu merupakan kesia-siaan bagi setiap usaha yang tidak bermakna. Namun para salaf senantiasa memperkuat dan menyegarkan kembali sayap rasa takut selama di dunia, ketika mereka keluar dari dunia, mereka menguatkan sayap harapan, dan hanya Allah yang dapat menyalurkan seluruh nikmat dan karuniaNya.” (Imam Ibnul Qayyim dalam Madarij as Salikin)

Baca Juga :  Jawaban gabungkan dua kalimat tunggal di bawah ini menjadi sebuah kalimat majemuk dengan kata penghubung yang sesuai

 

Demikian pembahasan Kunci Jawaban PAI Kelas 10 Halaman 191 Cara Menumbuhkan Sifat Cinta Takut dan Berharap Kepada Allah Swt. Semoga pembahasan di atas dapat bermanfaat.