masbejo.com-berikut ini Kunci Jawaban Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMP Kelas 7 halaman 141 Hikmah Kisah Nabi Sulaiman dan Pasukan Semut.
Inspirasiku
Bacalah uraian di bawah ini!
Nabi Sulaiman dan Pasukan Semut
Nabi Sulaiman a.s. sangat cerdas dan kaya. Dia membangun istana dengan kilauan permata. Dia diberi anugerah ilmu oleh Allah Swt., sehingga menjadi nabi yang adil, cerdas, dan bijaksana.
Allah Swt memberikan mukjizat padanya untuk menundukkan laut, binatang, dan angin. Dengan mukjizat ini, ia dapat bepergian dengan mengendarai angin.
Jin dan burung berada dalam perintahnya. Keduanya dapat membantu peperangan. Nabi Sulaiman a.s. memiliki mukjizat yaitu mengerti dan berbicara bahasa binatang. Kalian tentu menyadari bahwa binatang adalah makhluk Allah Swt. dan menjadi bagian dari isi alam semesta. Mereka berada di sekitar kita.
Pada suatu hari, dia melakukan perjalanan dengan pasukan yang banyak. Mereka terdiri atas manusia, jin, dan burung. Burung terbang menaungi pasukan. Sementara manusia dan jin berjalan bersama Nabi Sulaiman as.
Pasukan bagian depan memiliki tugas menjaga agar tidak ada yang melewati batas. Sementara bagian belakang menjaga pasukan agar tidak ada anggota yang ketinggalan.
Beliau dan pasukannya memasuki sebuah lembah yang banyak sarang semut. Semut merasa ketakutan. Mereka khawatir terinjak oleh pasukan tersebut.
Dikisahkan, pemimpin semut berkata pada semut lain: ‘’Hai semutsemut, masuklah ke dalam sarang-sarangmu agar kamu tidak diinjak oleh Sulaiman dan tentaranya, sedangkan mereka tidak menyadari.” (QS anNaml/39: 18). Nabi Sulaiman a.s. tertawa, ketika mendengar perkataan raja semut tersebut. Semut yang kecil saja mampu didengar oleh Nabi Sulaiman as dan dipahami, apalagi hewan yang lebih besar lagi. Ini salah satu anugerah Allah kepadanya.
Beliau kemudian bersyukur kepada-Nya. Ia diberi keistimewaan untuk mengerti dan memahami bahasa binatang. Ia berdoa, ”Ya Tuhanku, berilah aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakku dan untuk mengerjakan amal saleh yang Engkau ridai, dan masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang saleh.” (Q.S. an-Naml/39: 19).
Nabi Sulaiman a.s. memerintahkan pasukan untuk berhenti. Mereka bingung bahkan tidak tahu maksud Nabi Sulaiman a.s. Kemudian dijelaskan peristiwa terkait dengan raja semut dan rakyatnya tersebut. Akhirnya, jalan lain dicari untuk sampai ke tujuan.
(Sumber: Redaktur, Nabi Sulaiman dan Pasukan Semut, dalam https://republika.co.id/berita/n8or8722/nabi-sulaiman-dan-pasukan-semut, diunduh pada tanggal 16 Oktober 2020)
Aktivitas 6.9
Tuliskan hikmah atau pelajaran yang dapat diambil dari kisah di atas pada buku tugasmu!
Jawaban:
Hikmah yang bisa diambil dari Kisah diatas:
1. Bersyukur dan Tidak Besar Kepala Atas Kelebihan yang Dimiliki
Nabi Sulaiman diberi anugerah dan kekuatan yang tidak pernah dimiliki oleh seorang pun sebelum dan sesudahnya. Namun, kemampuan dan anugerah tersebut tidak menjadikan Nabi Sulaiman besar kepala dan melupakan Allah. Sebaliknya, beliau senantiasa bersyukur kepada Allah atas nikmat yang telah beliau terima.
2. Senantiasa Mengingat Allah dan Berdoa
Dalam surat An Naml ayat 19, Nabi Sulaiman berdoa kepada Allah: “Ya Tuhanku berilah aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakku dan untuk mengerjakan amal saleh yang Engkau ridhai; dan masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang saleh”.
Bukan hanya bersyukur atas nikmat Allah yang diterimanya, Nabi Sulaiman juga berdoa mengharapkan ilham dan petunjuk dari Allah untuk dirinya dan juga untuk kedua orang tuanya. Nabi Sulaiman juga berdoa kepada Allah agar senantiasa menjadi hamba yang diridhai Allah dan menjadi hamba Allah yang saleh.
3. Bijak Dalam Memahami dan Berempati
Bagi sebagian besar orang dan mungkin makhluk Allah yang lain, semut adalah binatang kecil yang sering sekali luput dalam penglihatan. Namun, tidak bagi Nabi Sulaiman. Pasukannya yang besar dan kekuasaan serta kekuatannya yang besar tidak menjadikan Nabi Sulaiman seorang raja yang semena-mena. Sebaliknya, beliau selalu berusaha untuk menjadi raja yang bijak, juga raja yang mampu memahami dan berempati kepada rakyatnya.
Hal ini terlihat dari sikap Nabi Sulaiman dalam menanggapi pasukan semut. Alih-alih terus melanjutkan perjalanan, Nabi Sulaiman justru memerintahkan pasukannya untuk diam dan menunggu hingga seluruh pasukan semut aman masuk ke sarangnya. Sikap ini adalah sikap yang sudah seharusnya dimiliki oleh seorang raja atau penguasa.
Demikian pembahasan Kunci Jawaban Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMP Kelas 7 halaman 141 Hikmah Kisah Nabi Sulaiman dan Pasukan Semut. Semoga bermanfaat.