Table of Contents
Gunungkidul adalah salah satu kabupaten di Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia. Pusat pemerintahannya berlokasi di Kapanewon Wonosari. Nama “Gunungkidul” berasal dari bahasa Jawa (gunung selatan) yang mana wilayah ini terletak di jajaran Pegunungan Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Dengan luas wilayah sekitar sepertiga dari wilayah induknya, kepadatan penduduk di kabupaten ini relatif rendah dibandingkan dengan kabupaten lainnya. Pada tahun 2021, Gunungkidul berpenduduk sebanyak 758.168 jiwa, yang terdiri dari 374.558 jiwa laki-laki dan 383.610 jiwa perempuan.
Kabupaten Gunungkidul memiliki 18 Kapanewon. Sebagian besar wilayah kabupaten ini berupa perbukitan dan pegunungan kapur yang merupakan bagian dari Pegunungan Sewu.
Gunung Kidul dikenal sebagai daerah tandus dan sering mengalami kekeringan pada musim kemarau, akan tetapi kabupaten ini memiliki karakteristik sejarah yang unik, selain potensi wisata, budaya, dan kulinernya.
Geografi
Secara geografis, wilayah Gunungkidul terletak pada 110°21′-110°50′ Bujur Timur dan 7°46′-8°09′ Lintang selatan. Kabupaten Gunungkidul mencakup wilayah seluas 1.485,36 km², yaitu sekitar 46,63% dari total luas Daerah Istimewa Yogyakarta.
Kota Wonosari berada di sebelah tenggara kota Yogyakarta (ibu kota Daerah Istimewa Yogyakarta), dengan jarak tempuh ± 39 km. Wilayah Kabupaten Gunungkidul terbagi menjadi 18 kecamatan dan 144 desa.
Batas Wilayah
Kabupaten Gunungkidul memiliki batas-batas wilayah sebagai berikut:
- Berbatasan dengan Kabupaten Klaten, Kabupaten Sukoharjo, dan Kabupaten Sleman di sebelah utara
- Berbatasan dengan Kabupaten Wonogiri di sebelah timur
- Berbatasan dengan Samudra Hindia di sebelah selatan
- Berbatasan dengan Kabupaten Bantul di sebelah barat
Topografi
Berdasarkan topografi wilayahnya, Kabupaten Gunungkidul dibagi menjadi 3 wilayah, yaitu:
-
Zona utara disebut wilayah Batur Agung dan memiliki ketinggian 200-700 m di atas permukaan laut. Merupakan daerah perbukitan dengan sumber air tanah pada kedalaman 6m sampai 12m dari permukaan tanah.
-
Zona tengah disebut wilayah Pengembangan Ledok Wonosari dan memiliki ketinggian 150-200 m di atas permukaan laut. Jenis tanah didominasi oleh asosiasi mediteran merah dan grumosol hitam dengan bahan induk batu kapur. Ada sungai di atas tanah, tetapi kekring pada musim kemarau. Kedalaman air tanahnya berkisar 60-120m dari permukaan tanah
-
Bagian selatan disebut Zona Pengembangan Gunung Seribu dan memiliki ketinggian 0-300m di atas permukaan laut. Batuan dasar pembentuknya adalah batu kapur dengan ciri perbukitan berbentuk kerucut dan merupakan kawasan karst. Ada banyak sungai bawah tanah di daerah ini
Ekonomi
Gunungkidul memiliki beberapa potensi ekonomi, mulai dari pertanian, perkebunan, perikanan, peternakan, hutan, flora dan fauna, industri, tambang, dan pariwisata.
Sebagian besar lahan pertanian yang dimiliki Kabupaten Gunungkidul adalah lahan kering tadah hujan (± 90%) yang tergantung pada curah hujan. Lahan yang beririgasi relatif sempit dan sebagian besar sawah tadah hujan.
Sumber daya alam alam tambang golongan C yang terdapat di Gunungkidul meliputi batu kapur, batu apung, kalsit, zeolit, bentonit, tras, kaolin, dan pasir kuarsa.
Logo Kabupaten Gunungkidul
Pariwisata Kabupaten Gunungkidul
Beberapa objek wisata di Kabupaten Gunungkidul yang menarik untuk dikunjungi diantaranya:
- HeHa Ocean View
- Goa Pindul
- Pantai Timang
- Pantai Baron
- HeHa Sky View
- Pantai Drini
- Pantai Sundak
- Teras Kaca Pantai Nguluran
- Pantai Nglambor
- Pantai Pok Tunggal
- Embung Nglanggeran
- Pantai Gesing
- Pantai Kukup
- Wisata Tanjung Kesirat
- Pantai Pulang Sawal
- Pantai Ngrawe (MESRA)
- Bukit Paralayang Watugupit
- Pantai Sepanjang
- Pantai Wohudu