Logo Kabupaten Rote Ndao dan Biografi Lengkap

Table of Contents

Rote Ndao adalah salah satu kabupaten di Provinsi Nusa Tenggara Timur, yang terletak di beranda paling selatan Indonesia. Ibu kota kabupaten ini berada di Baa. Luas wilayahnya 1.280,10 km² dan berpenduduk 165.807 jiwa pada tahun 2020.

Kabupaten Rote Ndao merupakan kabupaten dan wilayah paling selatan Indonesia, bahkan di seluruh benua Asia. Ada 107 pulau kecil di kabupaten ini dan enam di antaranya berpenghuni. Wilayah utama kabupaten ini berada di Pulau Rote. Enam pulau kecil lain yang berpenghuni diantaranya adalah Pulau Usu, Ndana, Ndao, Landu, Nuse, dan Do’o.

Geografi

Secara geografis, wilayah Rote Ndao terletak pada 10°25’52”-11°00’27” Lintang selatan dan 122°38’33”-123°26’29” Bujur Timur. Kabupaten ini terletak pada ketinggian 0-444 meter di atas permukaan laut, dengan titik tertinggi di Bukit Musaklain (444 mdpl) di sebelah selatan Pulau Rote.

Seluruh wilayah kabupaten ini dikelilingi oleh perairan, antara lain Selat Rote, Laut Sawu, Laut Timor, dan Samudera Hindia. Adapun Sungai-sungai besar yang ada di Rote Ndao diantaranya sungai Kuli dan Sungai Batulilok.

Batas Wilayah

Kabupaten Rote Ndao memiliki batas-batas wilayah sebagai berikut:

Berbatasan dengan Laut Sawu di sebelah utara
Berbatasan dengan Laut Timor di sebelah timur
Berbatasan dengan Samudera Hindia di sebelah selatan
Berbatasan dengan Laut Sawu dan Samudera Hindia di sebelah barat

Topografi

Wilayah Rote Ndao memiliki topografi yang relatif datar, berombak, dan bergelombang. Sebagian besar topografinya berupa daratan, perbukitan dengan kemiringan rata-rata 45° yang terletak pada ketinggian ketinggian 0-500 meter di atas permukaan laut. Keseluruhan topografi pulau Rote melandai dari bagian timur ke arah barat.

Baca Juga : Logo Kabupaten Bengkayang dan Biografi Lengkap

Demografi

Pada tahun 2020, kabupaten ini memiliki jumlah penduduk sebanyak 165.608 jiwa, dengan mayoritas penduduknya menganut agama kristen yakni 94,59% yang terdiri dari Protestan 92,86% dan Katolik 1,73%. Sebagian lagi memeluk agama Islam, yakni 5,38%, lalu pemeluk agama Hindu 0,02%, dan lainnya 0,01%.

Mata pencaharian penduduk di kabupaten ini pada umumnya adalah berladang, berternak, berdagang, nelayan, menyadap nira, pengrajin kerajinan lontar, dan Pegawai Negeri Sipil.