Logo Kabupaten Tuban dan Biografi Lengkap

Table of Contents

Tuban adalah salah satu kabupaten di Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Kabupaten ini terletak di pesisir utara Jawa Timur. Kabupaten Tuban berada di lokasi yang strategis, yakni di perbatasan antara Jawa Timur dan Jawa Tengah, dilintasi Jalan Nasional Daendels di pantai utara.

Pusat pemerintahan Kabupaten Tuban terletak 100 km di barat laut Kota Surabaya, ibu kota Provinsi Jawa Timur, dan 210 km timur Kota Semarang, ibu kota Provinsi Jawa Tengah. Oleh karena itu, pada zaman dahulu Tuban dijadikan sebagai pelabuhan utama Kerajaan Majapahit dan menjadi salah satu pusat penyebaran agama Islam oleh Walisongo.

Geografi

Secara astronomis, wilayah Tuban terletak pada 111°30′-112°35′ Bujur Timur dan 6°40′-7°18′ Lintang Selatan. Kabupaten ini memiliki luas wilayah 183.994,561 Ha dan memiliki wilayah pesisir sepanjang 65 km yang membentang dari timur hingga barat dengan luas 22.608 km².

Batas Wilayah

Kabupaten Tuban memiliki batas-batas wilayah sebagai berikut:

Berbatasan dengan Laut Jawa di sebelah utara
Berbatasan dengan Kabupaten Lamongan di sebelah timur
Berbatasan dengan Kabupaten Bojonegoro di sebelah selatan
Berbatasan dengan Kabupaten Blora dan Kabupaten Rembang (Provinsi Jawa Tengah) di sebelah barat

Topografi

Kabupaten Tuban memiliki topografi perbukitan kapur dengan struktur geologi artiklin yang besar memanjang dari barat ke timur. Ketinggian daratan di daerah Tuban berkisar antara 0-500 meter di atas permukaan laut.

Di bagian utara dan selatan merupakan dataran rendah 0-15 meter di atas permukaan laut, terletak di sepanjang Sungai Bengawan Solo dan sekitar pantai. Daerah di atas 100 meter di atas permukaan laut terletak di Kecamatan Montong dan Kevamatan Grabagan.

Baca Juga : Logo Kabupaten Timor Tengah Selatan dan Biografi Lengkap

Ekonomi

Sektor ekonomi utama Kabupaten Tuban adalah perdagangan, pertambangan dan manufaktur. Perdagangan memberikan kontribusi terhadap output sebesar Rp. 3 triliun, sedangkan manufaktur dan penambangan masing-masing sebesar Rp. 2,9 triliun dan Rp. 1,8 triliun.

Usaha rakyat yang berkembang baik diantaranya adalah budidaya padi, budidaya sapi potong, budidaya kacang tanah, perikanan laut, dan penggalian batu kapur. Sentra padi dan kacang terletak di sepanjang aliran Bengawan Solo.

Pada tahun 2010, jumlah ternak sapi diperkirakan sebanyak 1.332 ekor dengan sentra sapi di Kecamatan Bancar. Adapun Hasil tangkapan ikan diperkirakan mencapai 9.185 ton.