Mengenal Transistor dan Fungsi Transistor

masbejo.com *-* Pengertian dan Fungsi transistor beserta jenis dan gambar simbolnya Cara kerja transistor lengkap dengan contohnya

Transistor adalah komponen yang kerap ada pada berbagai rangkaian elektronik, baik yang sederhana ataupun yang kompleks. Bahan-bahan yang biasa digunakan untuk membuatnya yakni silicon, gallium, arsenide, dan germanium.Guna memperdalam wawasan keilmuan anda mengenai perangkat yang satu ini, silahkan anda simak dengan baik ulasan materi yang mengupas apa itu transistor secara padat dan jelas.

Pengertian Transistor

gambar transistor
Gambar Transistor

Pengertian Transistor adalah perangkat semikonduktor yang biasa digunakan pada amplifier atau sakelar dan dikontrol secara elektrik. Transistor merupakan material dasar yang mengatur pengoperasian sebuah komputer, laptop. ponsel, dan semua alat elektronik modern lainnya.

Transistor adalah salah satu komponen elektronika dengan berbagai kegunaan, diantaranya sebagai penguat, sirkuit pemutus, menstabilkan tegangan, memodulasi sebuah sinyal,  sebagai penyambung, dan masih banyak fungsi yang lainnya.

Berdasarkan sifatnya, transistor termasuk dalam peralatan yang bersifat semikonduktor. Sehingga alat ini mampu mengalirkan arus listrik dengan akurat.

Jika dilihat dari strukturnya, sebenarnya transistor merupakan penggabungan 2 buah diode yang disambungkan. Sedangkan lapisan penyusunnya ada 3 bagian, diantaranya terminal emitor, terminal base, dan terminal kolektor.

Simbol Transistor

simbol transistor
Simbol Transistor

Dari simbol Transistor diatas dapat dilihat bahwa perangkat elektronika yang satu ini terdiri dari dua buah dioda PN yang saling terhubung. Perangkat ini memiliki tiga buah kaki atau sering disebut dengan terminal, yaitu emitor, basis dan kolektor.

Penggunaan perangkat ini memungkinkan user untuk mengontrol aliran arus listrik melalui satu saluran dengan memvariasikan intensitas arus yang jauh lebih kecil yang mengalir melalui saluran lainnya.

Pada transistor NPN, tegangan positif diberikan ke terminal kolektor untuk menghasilkan aliran arus dari kolektor ke emitor. Dalam transistor PNP, tegangan positif diberikan ke terminal emitor untuk menghasilkan aliran arus dari emitor ke kolektor.

Baca Juga :  Sejarah Panjang Internet di Indonesia

Transistor dibagi menjadi dua kategori utama yaitu transistor bipolar (BJT) dan transistor efek medan (FET). Penjelasannya akan kami ulas pada artikel ini.

Fungsi Transistor

fungsi transistor

Fungsi transistor yang utama adalah sebagai saklar elektronik yang mengendalikan Motor DC dan juga penguat arus listrik pada rangkaian elektronika. Sedangkan fungsi tiga kaki pada transistor diantaranya sebagai berikut.

Basis  berfungsi mengatur gerakan elektron dari emitor yang keluar dari tep/kaki kolektor, Emitor bertugas untuk menimbulkan aliran elektron dan Kolektor berfungsi untuk menyalurkan elektron-elektron tersebut keluar dari transistor.

Adapun detail dari fungsi transistor akan kami ulas pada point point dibawah ini :

  • Penguat Arus Listrik

Salah satu fungsi transistor yaitu untuk menguatkan arus listrik yang masuk pada sebuah rangkaian elektronika. Dengan demikian, transistor bisa dimanfaatkan sebagai sebuah rangkaian power supply.

Dengan menggunakan tegangan yang telah diatur sedemikian rupa transistor bisa dimanfaatkan, maka arus perlu dibiaskan dengan tegangan yang konstan.

  • Saklar Elektronik

Transistor adalah salah satu alat yang bisa digunakan sebagai sebuah saklar. Kinerja transistor sebagai saklar yakni dengan mengatur bias hingga jenuh, sehingga diperoleh hubungan yang singkat antara emitor dengan kaki konektor.

  • Penguat Sinyal Ponsel

Penggunaan transistor pada sebuah smartphone memiliki fungsi utama yakni sebagai penguat sinyal yang ditangkap oleh sebuah perangkat seluler. Selain itu, transistor juga menyimpan data dan arus listrik pada rangkaian listrik sebuah smartphone.

Jenis Transistor

jenis

a. Transistor Bipolar (BJT)

Transistor Bipolar yaitu salah satu transistor yang memiliki struktur dan prinsip kerja tertentu, yakni membutuhkan perpindahan muatan pembawanya yang mana merupakan elektron pada kutub negatif guna mengisi kekurangan pada elektron yang ada pada kutub positif. Jenis transistor yang satu ini sering disebut sebagai BJT, yaitu Bipolar Junction Transistor.

Baca Juga :  Hal-Hal yang Harus Diperhatikan dalam Bekerja Menggunakan Komputer

Transistor BJT juga dikelompokkan menjadi dua macam, yaitu:

  • Transistor NPN

Arus listrik yang dimiliki transistor npn tergolong kecil. Sedangkan tegangan positif yang ada pada terminal dasar yang digunakan sebagai pengendali tegangan dan arus listrik yang bersumber dari kolektor menuju emitor justru lebih besar.

  • Transistor PNP

Transistor pnp memakai arus listrik yang kecil. Sedangkan pada tegangan negatif yang ada di terminal dasar digunakan untuk mengontrol tegangan dan aliran listrik dari emitor menuju kolektor lebih besar.

b. Field-Effect Transistor (FET)

Komponen yang satu ini juga disebut sebagai Transistor Efek Medan atau Unipolar. Jenis transistor ini memanfaatkan aliran listrik untuk mengontrol tingkat konduktifitas. Dalam hal ini, medan listrik yang dimaksud yakni tegangan listrik di terminal G, yang mana berperan sebagai pengontrol tegangan dan aliran listrik dari terminal D menuju terminal S.

c. Single Electron Transistor

Single Electron Transistor (Transistor Elektron Tunggal) adalah transistor yang dapat merekam sinyal dengan satu atau sejumlah kecil elektron.

Dengan perkembangan teknologi etsa semikonduktor, integrasi sirkuit terpadu skala besar menjadi lebih tinggi dan lebih tinggi lagi dari nilai sebelumnya.

d. Insulated Gate Bipolar Transistor (IGBT)

Insulated Gate Bipolar Transistor (Transistor Bipolar Gerbang Terisolasi) merupakan transistor dengan keunggulan penggabungan teknologi Giant Transistor-GTR dan Power MOSFET.

Insulated Gate Bipolar Transistor Ini memiliki karakter yang flexibel untuk digunakan di berbagai aplikasi. IGBT juga mempunyai perangkat tiga terminal yakni gerbang, kolektor dan emitor.

e. Giant Transistor (GTR)

Giant transistor atau GTR adalah transistor sambungan bipolar (BJT) khusus untuk tegangan tinggi dan arus tinggi. Perangkat ini seringkali disebut dengan BJT daya. Transistor ini memiliki karakteristik switching yang baik, daya penggerak yang tinggi, tetapi sirkuit penggeraknya rumit.

Baca Juga :  Mengenal Topologi Hybrid Beserta Kelebihan dan Kekurangan

Klasifikasi Transistor

 

  • Berdasarkan Material

Mengacu pada bahan semikonduktor yang digunakan dalam transistor, transistor dibagi menjadi transistor silikon dan transistor germanium. Menurut polaritas transistor, transistor dapat dibagi menjadi transistor NPN germanium, transistor PNP germanium, transistor NPN silikon dan transistor PNP silikon.

  • Berdasarkan Teknologi

Menurut struktur dan proses fabrikasinya, transistor dapat dibagi menjadi transistor difusif, transistor paduan, dan transistor planar.

  • Berdasarkan Kapasitas

Menurut kapasitas saat ini, transistor dapat dibagi menjadi transistor daya rendah, transistor daya sedang dan transistor daya tinggi.

  • Berdasarkan Frekuensi Operasi

Menurut frekuensi operasi, transistor dapat dibagi menjadi transistor frekuensi rendah, transistor frekuensi tinggi dan transistor frekuensi ultra-tinggi.

  • Berdasarkan Struktur Pengemasan

Menurut struktur pengemasan, transistor dapat dibagi menjadi transistor pengemasan logam, transistor pengemasan plastik, transistor pengemasan cangkang kaca, transistor pengemasan permukaan dan transistor pengemasan keramik, dll.

  • Berdasarkan Kegunaan

Berdasarkan fungsi dan kegunaannya, transistor dapat dibedakan menjadi transistor penguat derau rendah, transistor penguat frekuensi menengah-tinggi, transistor switching, transistor Darlington.