Perbedaan MBR dan GPT Partition

Partisi Harddisk merupakan hal yang penting bagi pengguna PC. Tidak mungkin jika kita menyimpan semua data kita hanya dalam 1 partisi saja. Sebenarnya sistem penggunaan partisi harddisk saat ini terbagi menjadi 2 teknologi, yaitu MBR dan GPT.

Kedua arsitektur partisi hardisk tersebut memiliki sistem kerja yang berbeda dalam memetakan sector hardisk ke dalam LBA (Logical Block Addressing) secara CHS (Cylinder Head Sector). Berikut ini penjelasan serta pengertiannya.

Apa itu MBR dan GPT

Pengertian MBR

MBR (Master Boot Record) adalah arsitektur partisi hardisk yang tugasnya memegang informasi tentang file sistem, logical partition dan pengaturan sistem. Jika kita menilik sejarah, MBR sudah ada sejak tahun 1983 dikeluarkan oleh IBM berbarengan dengan sistem operasi DOS. Hingga sekarang ini sistem operasi DOS masih tetap berjalan.

Salah satu kegunaan dari MBR yang paling terlihat adalah saat proses booting komputer. Pada saat booting, partisi MBR akan mencari lokasi boot sector berada. Boot sector ini berisi file dan informasi yang diperlukan sistem untuk proses booting dari startup sampai finish ke tampilan desktop.

Kekurangan partisi MBR

Ada beberapa alasan yang menjadikan partisi MBR ini mulai ditinggalkan sekarang ini, berikut pembahasannya:

  • Partisi MBR hanya mampu mendukung media penyimpanan hardisk maksimal 2 TB.
  • Partisi MBR hanya mampu mendukung pembuatan maksimal 4 primary partition pada hardisk.
  • Jika ingin membuat lebih dari satu partisi dalam hardisk, maka harus mengorbankan primary partition menjadi extended partition.
  • Lokasi file system hanya ada pada sector pertama hardisk, jadi jika terjadi corrupted atau error maka komputer gagal booting solusinya harus install ulang.
Baca Juga :  Ukuran Kecepatan Akses Internet

Mulai sekarang ini terutama pada komputer dan laptop generasi terbaru sudah beralih menggunakan GPT. Jarang sekali ditemui yang menggunakan partisi model MBR.

Pengertian GPT

Hardisk GPT

GPT (GUID Partition Table) adalah teknologi partisi hardisk generasi terbaru menggantikan MBR. GPT merupakan teknologi yang ada pada UEFI BIOS generasi terbaru yang lebih canggih dan lengkap. Jadi komputer/laptop yang menggunakan partisi GPT harus menggunakan UEFI.

Kelebihan dari GPT ini bisa membuat sampai 128 primary partition. tentunya ini lebih banyak dari partisi MBR yang hanya mengizinkan 4 primary partition saja. Untuk kapasitas penyimpanan hardisknya juga jauh lebih besar bisa sampai dengan 9,44 ZB (1 ZB setara 1 Juta TB). Bisa terbayang kan berapa besar data yang bisa disimpan di partisi GPT?

Sejarahnya GPT mulai dikembangkan pada tahun 1990-an, akhirnya GPT menjadi bagian dari UEFI yang menjadi pengganti BIOS seri lama. Baru beberapa tahun terakhir setelah kemunculan Windows 8 GPT mulai banyak digunakan.

 

Perbedaan MBR dan GPT

Agar lebih jelas, berikut kami berikan beberapa perbedaannya.

  • Hardisk dengan partisi MBR hanya bisa maksimal 4 partisi saja, sedangkan untuk GPT mampu menampung sampai 128 partisi.
  • Kapasitas penyimpanan MBR hanya 2 TB saja sedangkan GPT bisa sampai 9,44 ZB.
  • Jika partisi MBR ingin menambah partisi lebih dari 4, maka harus mengorbankan partisi primer.
  • Partisi MBR hanya ada satu partisi saja yang bisa digunakan untuk menyimpan sistem operasi, sedangkan untuk partisi GPT sistem operasi tersebut sudah di backup pada partisi lain sehingga lebih aman.
  • Hardisk dengan partisi MBR bisa digunakan untuk berbagai sistem operasi.
  • Hardisk GPT hanya bisa digunakan untuk sistem operasi Windows 64-bit saja.
  • Rekomendasi sistem operasi untuk partisi MBR menggunakan Windows 7 ke bawah, sedangkan untuk partisi GPT bisa menggunakan Windows 8 keatas.
  • Untuk kecepatan booting hardisk MBR lebih lambat dibandingkan hardisk GPT.
  • Bahasa yang digunakan pada hardisk MBR menggunakan bahasa Assembler, sedangkan untuk GPT sudah menggunakan C-language.
Baca Juga :  Mengenal Ray-Tracing

Demikian Perbedaannya semoga dapat membatu kalian yang belum mengetahuinya. untuk mengecek apakah Partition HDD atau SSD kalian MBR atau GPT