Mengenal Topologi Bus, Jenis dan Cara Kerjanya

masbejo.com *_* Secara umum topologi bus ini digunakan pada beberapa perusahaan yang berskala kecil, karena untuk topologi jenis ini memiliki karakteristik bisa dikendalikan. Topologi Ini memiliki kabel tunggal pada sepanjang jaringan. Sementara untuk kabel yang terbentang tersebut memiliki fungsi untuk backbone atau kabel utama yang terdapat pada jaringan topologi.

Untuk jenis kabel yang digunakan topologi bus yaitu kabel jenis coaxial. Untuk seluruh perangkat pada jaringan dihubungkan menggunakan kabel melalui konektor T, kemudian dibagi pada jalur supaya semua perangkat terhubung pada kabel utama. Topologi Ini memiliki terminator di setiap unit pada ujung kabel jaringan.

Untuk terminator memiliki fungsi sebagai penyerap sinyal serta pencegah sinyal agar tidak terpantul kembali. Jika sinyal tersebut terpantul kembali hal ini akan menimbulkan latar belakang sinyal dan akan mengganggu jaringan. Untuk mengenali topologi jenis ini sangatlah mudah karena Anda bisa melihat dari ciri yang dimilikinya.

 Tentu saja bagi sebagian masyarakat awam, hal ini merupakan sesuatu yang kurang familiar. Jaringan yang sering disebut pula dengan topologi bus tersebut memang bukan hal yang banyak dipahami masyarakat pada umumnya. Sehingga kebanyakan akan menjawab tidak tahu jika ditanya mengenai hal yang satu ini. Maka dari itu, mencari informasi mengenai topologi ini tentu tidak ada salahnya.

Selain menambah pengetahuan tentu juga dapat memberi pencerahan seperti apa itu topologi bus, kelebihan dan keuntungan, serta bagaimana proses aplikasinya. Lebih lengkapnya, berikut ini penjelasan lengkap mengenai topologi bus, mulai dari pemahaman, hingga tips-tips sederhana dalam pemasangan system koneksinya.

Pengertian Topologi Bus

Pengertian topologi bus merupakan suatu cara atau metode yang digunakan dengan menghubungkan dua maupun lebih pada komputer secara serial menggunakan kabel utama untuk pusat lalu lintas data atau sebagai center.

Secara umum topologi ini digunakan pada jaringan yang memiliki skala kecil yang mana untuk seluruh perangkat jaringan terhubung melalui kabel tunggal.

Untuk topologi jenis ini menggunakan BNC, konektor dan sebuah terminator yang digunakan sebagai media transmisi data.

Sesuai dengan namanya bahwa untuk desain dari rangkaian tipe jaringan ini hampir menyerupai ruangan yang ada dalam bus.

Salah satu fungsi topologi jenis ini yaitu sebagai penghubung jaringan komputer 2 maupun lebih dan untuk pertukaran data atau informasi.

Cara Kerja Topologi Bus

Pengertian topologi ini memang sangat sederhana, namun cara kerjanya tidak sesederhana seperti yang dimaksudkan.

Tetap saja dalam melakukan pembagian jaringan serta pembagian informasi dari server ke komputer maupun antar komputer ada detil khusus yang harus dipahami. Sehingga untuk pemasangan nya diperlukan pemahaman terkait cara kerjanya.

Secara khusus topologi ini membantu komputer agar dapat terhubung pada server menggunakan kabel utama. Prinsip yaitu, informasi dan pertukaran data akan menggunakan kabel utama tersebut.

Sehingga saat proses berlangsung sebisa mungkin kabel utama tidak terbebani oleh aktivitas jaringan yang lain, atau harus cukup bebas untuk digunakan sebagai lalu lintas data.

Dengan demikian, nantinya data yang diakses akan terbagi melalui koneksi bus antara ujung kabel yang terdapat pada jaringan komputer. Untuk pemasangan topologi bus, diperlukan langkah dan teknik yang tepat untuk menghindari kemungkinan data yang saling bertabrakan. Sehingga, biasanya akan dilakukan protokol CSMA atau Carrier Sense Multiple Access serta CD atau Collision Detektif.

Dengan protokol ini maka potensi adanya data yang bertabrakan dapat diidentifikasi secara optimal dan dapat dihindari sedini mungkin. Selain itu, melalui sistem topologi bus, tiap koneksi bus nantinya dapat bekerja seperti penghubung. Sehingga biasanya pada bagian ujung akan membutuhkan komponen berupa resistor terminating.

Berkat adanya terminator tersebut proses pembacaan informasi bahwa jaringan telah terkoneksi hingga terminator dapat terbantu, untuk kemudian dilanjutkan pada jaringan utama yang telah tersambung.

 

Secara umum, topologi jaringan memiliki beberapa tipe yang dibedakan berdasarkan bentuknya. Adapun gambar topologi bus sendiri  hampir sama seperti nama penyebutannya, yakni berbentuk memanjang seperti tempat duduk yang ada di Bus kota.

gambar topologi bus

 

Ciri-Ciri Topologi Bus

Topologi bus mayoritas digunakan untuk membuat sebuah jaringan skala kecil dan tidak memerlukan pengaturan rumit. Ada beberapa ciri topologi bus yang bisa dijadikan sebagai patokan, misalnya seperti penggunaan konektor BNC atau T dan juga terminator, penggunaan kabel jenis Coaxial, serta bentuknya yang mirip seperti ruangan pada bus kota. Berikut merupakan beberapa contohnya:

  • Terdapat satu kabel utama sebagai backbone yang terhubung dengan setiap komputer
  • Setiap komputer tidak tersambung dengan komputer lain secara langsung, namun melalui kabel tunggal sebagai transmisi yang menghubungkan beberapa komputer
  • Memiliki komponen terminator di ujung kabel jaringan yang berperan menghentikan sinyal agar tidak berbalik arah.
  • Susah melakukan pelacakan sumber masalah jika suatu waktu terdapat gangguan
  • Saat kabel backbone putus seluruh jaringan akan lumpuh
  • Tidak perlu adanya peralatan aktif untuk bisa menyambungkan komputer
  • Sudah tidak ada dukungan teknologi lagi

 

Jenis Topologi Bus

Terdapat dua buah jenis topologi bus yang biasa digunakan untuk mengatur jaringan komputer di rumah atau gedung perkantoran yang tidak terlalu luas. Keduanya yakni topologi bus linier dan topologi bus distributed.

Baca Juga :  Mengenal Program Pengolah Kata Microsoft Word

Kira-kira apa yang membedakan antara keduanya? Berikut merupakan penjelasan lebih lengkap yang membedakan antara jenis topologi linier bus dan distributed bus.

Linier Bus

Topologi bus linear memiliki ciri khusus yang bisa dilihat dari penggunaan satu buah sistem kabel (backbone) sebagai penghubung semua komputer dengan dua buah titik pada tiap-tiap ujung kabel. Ibarat sebuah lintasan, topologi bus linier hanya memiliki satu jalur yang digunakan oleh semua orang. Jadi, jika suatu saat kabel jaringan mengalami kerusakan maka seluruh komputer tidak akan bisa saling terhubung satu sama lain. Inilah salah satu bentuk kekurangan topologi bus yang perlu kamu ketahui.

Distributed Bus

Sementara itu, pada jenis topologi distributed bus ciri khususnya yakni menggunakan cabang yang dibuat dari jalur kabel utama, dimana setiap cabang memiliki titik akhir masing-masing. Bisa dibilang sistem distributed bus adalah gabungan antara beberapa jaringan linear bus menjadi satu jaringan yang lebih besar bernama distributed bus.

Penggunaan sistem distributed bus sendiri lebih cocok untuk menghubungkan komputer antar ruangan yang masih berada dalam satu gedung. Jadi, jalur utama bisa lebih mudah didistribusikan menuju ke ruangan-ruangan yang berisi karyawan antar divisi.

Kelebihan Topologi Bus

Melakukan sistem koneksi antar komputer dengan topologi bus ini dapat memberikan manfaat yang cukup banyak. Sehingga tidak heran jika koneksi dengan sistem topologi ini banyak dipilih oleh berbagai pihak.

Di sebuah instansi atau perusahaan yang besar, koneksi antar jaringan pastinya akan memerlukan hal ini. Secara lengkap, berikut ini beberapa manfaat menggunakan topologi bus, terutama untuk perusahaan atau instansi berskala besar maupun pekerjaan-pekerjaan jaringan lainnya.

Lebih Optimal

Menggunakan skema topologi akan menghasilkan jaringan yang akan bekerja secara lebih optimal.

Tidak hanya dapat menghubungkan satu atau dua komputer saja, namun topologi bus adalah salah satu sistem yang juga dapat menghubungkan sejumlah komputer dengan mudah.

Tentunya hal ini memberikan manfaat pada bisnis atau perusahaan yang membutuhkan banyak perangkat untuk mengakses satu informasi terpusat secara bersamaan.

Skema Sederhana

Berkat topologi bus, skema jaringan akan terbentuk lebih sederhana. Para pekerja teknologi jaringan pun tidak akan mengalami kesulitan untuk menghubungkan komputer yang satu dan yang lain. Skema ini memudahkan pemahaman sistem koneksi yang harus dilakukan, sehingga dapat meminimalisir kesalahan koneksi. Bahkan untuk para pekerja jaringan pemula sekalipun, konsep yang ditawarkan tidak sulit untuk diaplikasikan.

Lebih Efisien Dan Ekonomis

Dilihat dari skemanya, topologi bus adalah salah satu sistem yang jauh lebih efisien serta ekonomis dari sisi biaya. Karena topologi tersebut terbukti hemat biaya dan tenaga dalam pemasangannya.

Mudah Dikembangkan

Keuntungan lainnya yaitu sistem yang mudah untuk dikembangkan oleh para pekerja jaringan. Konsep desainnya yang sederhana juga tidak mengganggu perangkat yang dihubungkan.

Apabila di waktu yang akan datang membutuhkan Anda tambahan perangkat, maka cukup mengubah skema dan menambahkan koneksi jaringan pada perangkat yang ingin ditambahkan tersebut.

Minim Gangguan Pada Perangkat Lainnya

Pada praktiknya, setiap jaringan komputer tentu saja ada risiko kerusakan. Namun dengan menggunakan topologi bus, kerusakan yang terjadi pada satu komputer tidak akan mempengaruhi perangkat lain. Sehingga jelas bahwa sistem ini cukup aman diterapkan.

Contohnya, bila terdapat kerusakan pada perangkat komputer A, maka tidak akan menimbulkan kerusakan pada perangkat komputer B yang saling terhubungkan.

Kekurangan Topologi Bus

Meskipun memiliki banyak kelebihan menarik seperti yang tertera di atas, namun belum tentu topologi bus adalah salah satu sistem yang selalu memberikan hasil yang terbaik.

  1. Pelemahan jaringan

Salah satu kekurangan topologi ini adalah potensi pelemahan jaringan, terutama jika ada banyak perangkat yang ditambahkan untuk memperluas jaringan baru. Dan apabila ada kesalahan akan sangat sulit terdeteksi. Tentunya hal ini perlu diwaspadi sejak awal sebelum memutuskan jumlah perangkat yang akan dikoneksikan.

  1. Sulit menemukan sumber masalah

Topologi ini menyulitkan pengguna atau pekerja jaringan dalam mencari informasi mengenai lokasi kesalahan yang terjadi. Apabila saat dilakukan akses terdapat kerusakan atau masalah, maka sulit untuk mengetahui lokasi masalah tersebut secara rinci.

  1. Kerusakan pada lokasi jaringan utama

Kekurangan lain yang mungkin terjadi yakni, jika terjadi kerusakan pada lokasi jaringan utama. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, bahwa jaringan utama harus bebas dari aktivitas yang lain dan sebisa mungkin tidak mengalami masalah. Sekali jaringan utama mengalami kerusakan, otomatis semua jaringan yang menghubungkan dengan tiap komputer lainnya akan mengalami masalah juga.

  1. Memerlukan perangkat tambahan

Akibat potensi pelemahan jaringan yang sering terjadi saat menggunakan banyak perangkat sekaligus, maka biasanya dibutuhkan perangkat tambahan. Dengan demikian, kualitas dari jaringan tersebut bisa tetap terjaga. Perangkat pendukung yang dimaksud di sini yaitu repeater.

Karakteristik Topologi Bus

  • Sistem instalasi sederhana yang mudah dipahami dan diaplikasikan. Prinsipnya seperti jaringan bus yang sesungguhnya, yakni terdapat kabel utama dengan beberapa komputer yang saling terhubung layaknya kursi dalam sebuah bus.
  • Menggunakan satu kabel utama yang merupakan pusat dan sebagai sarana untuk arus lalu lintas koneksi data dari satu komputer ke komputer lain, atau dari satu server ke beberapa komputer.
  • Umumnya dipasang dengan model seri serta ada terminator penutup yang diberikan pada bagian ujung kabel utamanya.
  • Sistem ini memiliki potensi adanya persimpanan data dalam kabel. Hal ini akibat percabangan dari kabel utama pada komputer lain yang terhubung.
    Selain itu, topologi bus adalah salah satu sistem yang juga sering kali menimbulkan lalu lintas data yang padat terutama pada kabel utama, sehingga kerap terjadi waktu perolehan data yang lambat saat semua pengguna mengakses jaringan di waktu yang bersamaan.
  • Dibutuhkan konektor tipe T dan tipe BNC dalam kartu jaringan.
  • Ada potensi kelemahan jaringan jika kerusakan terjadi pada jaringan utama atau node penghubungnya.