Table of Contents
Jawaban Identifikasi Teks Anekdot – Halo sobat, kali ini mas bejo akan membahas mengenai jawaban identifikasi teks anekdot yang terdapat pada buku cerdas cergas berbahasa dan bersastra indonesia untuk SMA/SMK Kelas X halaman 30.
Sebelum masuk dalam pembahasan soal, sobat harus memahami terlebih dahulu mengenai teks anekdot sehingga dapat melakukan identifikasi secara kritis.
Berikut pembahasan selengkapnya mengenai jawaban identifikasi teks anekdot aural berbentuk lawakan tunggal dengan judul Liburan Kuli Bangunan.
A. Mengidentifikasi Pesan Pada Teks Monolog yang Mengandung Kritik Sosial Halaman 29
Mengevaluasi gagasan dan pesan yang disampaikan dalam teks monolog lawakan tunggal secara kritis dan reflektif.
Kegiatan 1
Kali ini kalian akan menyimak anekdot aural berbentuk lawakan tunggal (stand up comedy). Lawakan tunggal atau komedi tunggal merupakan penyajian lawakan yang dilakukan seorang diri di atas panggung. Komika, orang yang melakukan lawakan tunggal, menyampaikan sebuah topik dengan cara bermonolog. Melalui lawakan tunggal, seorang komika berusaha mengungkapkan ketidaksetujuan terhadap sesuatu, baik berupa kritik sosial yang berdasarkan penelitian maupun kegelisahan diri. Oleh karena itu, lawakan tunggal disebut juga sebagai komedi cerdas yang menyampaikan pesan bagi para pendengarnya.
Sekarang, simaklah dengan saksama lawakan tunggal yang akan dibacakan teman kamu berikut. Lalu, identifikasikanlah hal-hal berikut dari lawakan tunggal yang kalian simak.
Tabel 2.1 Tabel identifikasi teks anekdot
Tema | Kemiskinan |
Masalah yang dihadapi | Kemiskinan yang menyebabkan anak-anak tidak dapat menikmati masa kecil mereka. |
Unsur humor | Sifat polos dari anak Didi ketika akan mandi bola. |
Pesan yang ingin disampaikan | Orang dengan ekonomi lemah sangat sulit untuk liburan karena tidak mempunyai cukup uang. |
1. Diskusi lanjutan Apakah pesan dalam teks tersampaikan dengan jelas? Jawab : Ya, disampaikan dengan jelas. 2. Apakah masalah sosial yang diangkat relevan dengan kehidupan masyarakat? Jawab : Sangat relevan karena kegiatan liburan hanya dapat dinikmati oleh orang-orang berduit. 3. Hal apa yang perlu ditambahkan agar teks ini dapat lebih baik dalam menyampaikan pesan sosial? Jawab : Sebaiknya kritik sosial ditampilkan lebih jelas dan padat. |
Liburan Kuli Bangunan
Assalamu’alaikum warrahmatullahi wabarakatuh. Perkenalkan, saya Didi. Di sini ada kuli bangunan? Wah, berarti saya satu-satunya ya di sini. Ngomong-ngomong soal liburan, buat kebanyakan orang, liburan itu obat stres, tapi buat saya malah bikin stres. Datang liburan orang-orang sibuk nyiapin rencana mau liburan ke mana. Saya malah sibuk nyari alasan.
Anak saya minta liburan, “Pak, ingin ke Dufan.”
“Nak, Jakarta banjir.”
“Ya udah Pak, ke Tangkuban Perahu.”
“Nak, perahunya bocor.”
“Ah bilang aja, Bapak gak punya uang.”
“Cerdas!”
Anak saya itu memang jarang liburan. Saya bawa ke tempat kerja saja, menurut dia itu tamasya. Dari pagi sampai sore, dia anteng nyusun lego, pakai batu bata. Kalau orang lain nyusun lego, anak-anak, ya jadi robot, anak saya jadi pos ronda.
Pulang ke rumah ditanya sama istri saya, “Gimana Nak, seru main sama Bapak?”
“Mantap, Mah! Pokoknya udah gede aku mau jadi kuli bangunan.”
“Hey, masa perempuan jadi kuli banguan..”
“Gak apa-apa, Mah, emansipasi!”
Ya, anak saya itu memang jarang liburan, jadi dia itu norak. Kemarin saja saya bawa ajak mandi bola, dia bawa handuk.
Istri saya langsung ngomong, “Nak, mandi bola gak usah bawa handuk, Kan udah disediain.”
Tapi bukan cuma anak saya, saya juga jarang liburan. Satu-satunya liburan saya ya di acara ini. Buat saya kompetisi ini liburan. Gimana enggak coba? Saya dapat pergi ke Jakarta, tidur di hotel, kasurnya empuk, kalau saya tidur langsung terbayang hal indah. Gak kaya di rumah. Saya ketika tidur langsung terbayang cicilan. Tapi, gara-gara itu saya sering diprotes sama anak saya.
Dia bilang gini, “Bapak curang. Tidur di hotel, makan nasi kotak,
tiap hari naik lift.”
“Nak, kan Bapak di sana kerja.”
“Apa Pak? Kerja? Preet! Katanya Jakarta banjir.”
“Nak, iya banjir, makanya Bapak ke Jakarta naik tongkang.”
Anak saya itu sering protes karena dia itu ingin banget ke Jakarta, ingin tahu Dufan. Kalau orang lain, anak yang lain, ingin tahu Dufan dibawa ke Dufan. Anak saya ingin tahu Dufan dibawa ke warnet.
“Tuh Nak, Dufan, Dufan itu.”
Tapi saya jadi tahu walaupun dari warnet, ternyata banyak wahana di Dufan itu, salah satunya rumah miring. Rumah miring, ini kalau mandor saya tahu, dibongkar ini. Saya aja masang bata miring dimarahin. Ini orang dengan sadar tanpa pengaruh alkohol ngebangun rumah miring. Ini anak proyek mana yang bikin? Bikin malu komunitas.
Saya Didi. Terima kasih.
Kesimpulan
Nah, itulah kunci jawaban yang telah dibahas di atas, diharapkan sobat mampu mengevaluasi gagasan dan pesan yang disampaikan dalam teks monolog lawakan tunggal dengan judul Liburan Kuli Bangunan secara kritis.
Disclaimer : Jawaban yang telah dibahas di atas bukanlah jawaban yang mutlak benar, akan tetapi bisa menjadi acuan yang dapat digunakan sehingga memudahkan sobat dalam belajar.