Table of Contents
masbejo.com *_* Mengenal Generasi Jaringan Selular seluler sejak pertama kali meluncurkan telepon seluler pertama pada 1973. Setelah Korea Selatan, negara-negara besar mulai mengadopsi jaringan 5g pada 2020. Dan Indonesia sudah selangkah lebih dekat dengan 5G, dimana Kemenkominfo mengumumkan pemenang lelang frekuensi 2,3 GHz yang dapat digunakan untuk menggelar jaringan 5G. Penerapan 5G sendiri di Indonesia akan dimulai bertahap tahun depan.
Setiap generasi standar nirkabel – atau yang disingkat G – telah memperkenalkan kemajuan. Meskipun standar resminya belum ditetapkan, 5G diharapkan dapat berjalan tiga kali lebih cepat dari standar 4G saat ini. Untuk sampai pada titik ini, jaringan seluler nirkabel telah melewati berbagai generasi, dimana 1G sebagai generasi pembuka.
Bentuknya sangat sederhana hanya digunakan untuk menelepon saja, tidak ada fitur jejaring sosial, tidak dapat mengupload gambar dan tidak dapat berubah menjadi hotspot nirkabel yang bisa menghubungkan ke beberapa ponsel lainnya ke internet.
Berikut Urutan Generasi Jaringan Selular
1G – Generasi Pertama
Pada tahun 1984 diperkenalkan di mana sinyal jaringan analog dan menggunakan Frequency Division Multiple Access (FDMA), dan generasi 1G merupakan telepon nirkabel yang hanya digunakan untuk suara. Data bandwith 2 Kbps dan standart technology yang digunakan adalah AMPS.
2G – Generasi Kedua
Tahun 1980 mulai di kembangkan teknologi generasi baru “2G”, dan diperkenalkan pada tahun 1991 di Finlandia. 2G didasarkan pada standar GSM. ini merupakan awal dari dunia digital pertama kali. Teknologi panggilan yang dienkripsi dan panggilan suara digital yang secara lebih jelas lahir pada era ini. Pada 1991, 2G diluncurkan di bawah standar GSM di Finlandia. Lebih dari sekadar telekomunikasi, jaringan seluler kali ini menghasilkan cara berkomunikasi baru, yaitu dengan pesan teks (SMS), pesan gambar, dan pesan multimedia (MMS) di ponsel. Hal ini menyebabkan adopsi massal oleh konsumen dan bisnis dalam skala yang belum pernah ada sebelumnya.
Data bandwith 14,4 0 64 Kbps dengan menggunakan standart teknologi GSM dan GPRS di generasi 2,5G. Teknologi 2G memungkinkan pengguna untuk mengirim dan menerima pesan teks dan pesan multimedia (MMS). Operator terus mengembangkan jaringan ini hingga mencatat kecepatan 40 kbit/detik dan koneksi EDGE hingga 500 kbit/ detik di akhir era. Meski relatif lambat, namun 2G telah merevolusi industri bisnis seluler dan meninggalkan dunia analog selamanya.
3G – Generasi Ketiga
Pada tahun 1990-2002 di kembangkan teknologi jaringan nirkabel Generasi ketiga yang memiliki fungsi sangat berbeda, seperti memungkinkan penggunaan layanan data secara simultan pada tingkat yang lebih tinggi.
3G memiliki dukungan layanan Multimedia dan streaming yang lebih populer. Di 3G, akses universal dan portabilitas di berbagai jenis perangkat dimungkinkan (Telepon, PDA, dll.).
Telekomunikasi Standar Internasional Telekomunikasi 3G IMT-2000 yang populer dikenal sebagai 3G, atau standar Generasi ke-3 untuk ponsel dan layanan telekomunikasi untuk membuat 3G dapat diterapkan secara global.
Kecepatan transper data mencapai 2 Mbps dengan menggunakan standar teknologi CDMA
4G – Generasi Keempat
Teknologi jaringan nirkabel generasi keempat atau 4G dikembangkan dari tahun 2000 – 2010. 4G adalah teknologi paling canggih dan mutakhir yang tersedia saat ini. Generasi 4G adalah versi perbaikan 3G. Teknologi 4G tersedia dalam dua jenis yaitu, WiMAX (Worldwide Interoperability untuk Akses Gelombang Mikro) dan LTE (Long Term Evolution).
Generasi ke empat (4G) versi LTE banyak digunakan dan sebagian besar tersedia. Kecepatan untuk 4G semakin ditingkatkan untuk memenuhi permintaan akses data yang digunakan oleh berbagai layanan. Streaming definisi tinggi sekarang didukung dalam 4G. Kecepatan transper data bisa mencapai 2000 Mbps sampai 1 Gbps.
5G – Generasi Kelima
Melansir dari laman Kemkominfo, dijelaskan bahwa secara teoritis, menurut ahli komunikasi radio, generasi kelima jaringan nirkabel untuk komunikasi mobile tersebut dikatakan mampu memberikan kecepatan hingga 1.000 kali lebih cepat dari akses Internet 4G. Namun, penelitian untuk 5G lebih lanjut masih diperlukan.
Jaringan akses Internet 5G diklaim akan menjadi kunci untuk mengembangkan teknologi lain, seperti Internet of Things (IoT) dan mobil driverless.
Beberapa waktu lalu, penggelaran jaringan 5G perdana berhasil dilakukan di Indonesia. Ini menjadi buah hasil kerja Pemerintah dan ekosistem penyelenggara telekomunikasi sekaligus menjadi wujud percepatan transformasi digital di Indonesia.
Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate menyatakan Pemerintah akan tetap fokus untuk meneruskan pemerataan penggelaran layanan jaringan 4G di Indonesia, meski jaringan 5G sudah mulai berlaku. Johnny menegaskan kembali kehadiran layanan 5G tidak lantas menggusur layanan 4G yang sudah digunakan masyarakat.