masbejo.com – Berhasil Jadi Film Terlaris, Film KKN Di Desa Film KKN Di Desa Penari berhasil mengundang antusiasme masyarakat Indonesia. Hal ini disebabkan gagal tayangnya sejak tahun 2020 silam. Film diadaptasi dari kisah nyata yang dialami salah satu kelompok KKN di suatu desa pada tahun 2009 tersebut menjadi film terlaris di Industri perfilman Tanah Air.
Kisah nyata tersebut ramai diperbincangkan sejak ceritanya dipublikasikan pertama kali lewat theard twitter akun Simpleman @simpleM81378523. Dan kisah tersebut langsung mendapat respon heboh dan ramai di masyarakat. Hal ini membuat produser kondang Manoj Punjabi tertarik untuk memproduksinya menjadi sebuah film horor Indonesia berikutnya.
Serius menggarapnya, Manoj Punjabi mempersiapkan produksi filmnya dengan menggandeng beberapa aktor pemeran film horor ini, diantaranya Tissa Biani sebagai Nur, Aghniny Haque sebagai Ayu, Acmad Megantara sebagai Bima, Adinda Thomas sebagai Widya, dan Aulia Sarah sebagai Badarawuhi.
Film KKN Di Desa Penari Berhasil Kalahkan Film Laris Terdahulu
Film yang tertahan 2 tahun tidak tayang tersebut telah tayang pada tanggal 30 April 2022 lalu. Dan langsung mendapat respon yang sangat antusias dari masyarakat. Mereka kompak berbondong-bondong membeli tiket hingga sold out tiap harinya. Sehingga film ini mencapai goals nya. Dalam 19 hari penayangan di bioskop telah resmi menduduki rekor film terlaris dengan jumlah total 7 juta penonton.
Sampai saat ini penjualan tiket masih terus berjalan, artinya film ini masih berpotensi untuk menambah total jumlah penonton. Berbeda cerita dengan film-film Indonesia terlaris sebelumnya yang sudah tidak tayang di bioskop dengan akumulasi jumah penonton yang sudah final.
Adapun film-film yang laris sebelumnya seperti DKI Reborn Part 1 dengan jumlah 6,8 juta penonton, Dilan 1990 dengan jumlah 6,3 Juta penonton. Dan Dilan 1991 dengan jumlah 5,2 Juta. Serta Laskar Pelangi dengan jumlah 4,7 Juta penonton berhasil di kalahkan film KKN Di Desa Penari.
Film KKN Di Desa Penari Meraup Keuntungan Banyak
Faktanya, dalam biaya produksinya film KKN Di Desa Penari telah menghabiskan dana sebesar 15 M. Jumlah ini dapat dikatakan sedikit, jika dibandingkan dengan biaya produksi film Foxtrot Six ala Hollywood rilisan tahun 2019 dengan biaya produksi termahal sebesar 70 Miliar.
Namun film Foxtrot Six ini kurang peminat. Penontonnya hanya 557 ribu saja dengan mengantongi uang sebesar 20,6 Miliar. Sehingga tidak sepadan dengan biaya produksi yang dikeluarkannya.
Oeh karena itu, jika film tersebut dibandingkan dengan film KKN Di Desa Penari beserta jumlah penontonnya, maka akan berbeda jauh dengan pendapatan yang didapat film KKN Di Desa Penari. Film ini jelas lebih meraup keuntungan yang lebih besar, karena memakan biaya produksi yang sedikit jika dibandingkan dengan jumlah tiket yang telah terjual hingga 7 juta penonton.