Jawaban dari teks “Fobia” tersebut, apa perbedaan ketakutan biasa dengan fobia

Berikut jawaban dari teks “Fobia” tersebut, apa perbedaan ketakutan biasa dengan fobia. Sebelum kami uraikan contoh jawaban pada pertanyaan diatas. Kita akan ulas terlebih dahulu materi yang terkait pada pertanyaan diatas.

 

Bahas Bahasa

Kalimat Transitif dan Intransitif

Kalian tentu ingat unsur-unsur yang membentuk sebuah kalimat, yaitu Subjek, Predikat, Objek, dan Keterangan. Ada kalimat yang hanya terdiri atas Subjek dan Predikat. Ada pula kalimat yang memerlukan Objek.

Kalimat transitif adalah kalimat yang memerlukan objek. Tanpa objek, kalimat transitif menjadi tidak lengkap dan salah. Kalimat intransitif adalah kalimat yang tidak memerlukan objek.

Menulis

1. Kalimat Transitif dan Kalimat Intransitif dalam cerita “Tak Muat Lagi”

Coba perhatikan cerita “Tak Muat Lagi”. Carilah kalimat transitif dan intransitif di dalamnya. Tuliskan 5 kalimat transitif dan 5 kalimat intransitif yang kalian temukan dalam cerita “Tak Muat Lagi”. Tuliskan pula kata yang menjadi objek pada kalimat transitif.

2. Latihan Menulis Kalimat Transitif dan Kalimat Intransitif

Bagaimana kebiasaan di rumah kalian terhadap barang-barang yang sudah tidak kalian pakai? Apakah baju, sepatu, tas, atau buku kalian dijual, diberikan kepada adik, atau disumbangkan? Ceritakan dan tuliskan di buku tulis kalian.

Baca Juga :  Istilah Dalam Sistem Operasi Jaringan

Ketika menulis, perhatikan untuk:
• menggunakan tanda baca yang tepat; dan
• menggunakan setidaknya 2 kalimat transitif dan 2 kalimat intransitif.

Membaca

Bacalah cerita berikut ini dengan nyaring secara bergantian!

Suka dan Tidak Suka

Arisan keluarga adalah hari yang ditunggu-tunggu Ardi. Saat arisan, para om dan tante datang bersama anak anak mereka. Ini berarti Ardi bisa bermain bersama sepupu-sepupunya itu. Sepupu adalah saudara senenek atau saudara misan.

Awalnya mereka memainkan kartu permainan milik Rio. Ternyata Rio memiliki banyak sekali kartu permainan. “Hobiku memang mengoleksi kartu permainan,” kata Rio.

Mulailah yang lain juga menceritakan hobi masing-masing. Lita suka membaca. Buku cerita miliknya sudah puluhan. Bobi si kecil dengan malu-malu menunjukkan kaus kaki warna-warni yang dipakainya. Mengumpulkan kaus kaki adalah kesukaannya. Tara suka menggambar. “Aku selalu membawa krayon dan buku gambar ke mana-mana,” kata Tara sambil menunjukkan gambar yang sedang dibuatnya.

Ardi terdiam. Apa, ya, hobinya? Hampir saja Ardi mengira dia tidak punya hobi. Ketika Deri menceritakan pengalaman pertama yang membuatnya suka berenang, Ardi segera ingat. “Aku suka memelihara kura-kura!” serunya. “Di halaman samping ada dua.”

Segera saja sepupunya ribut ingin melihat kura-kura Ardi, kecuali Bobi. Bobi takut dengan kura-kura. Tara tidak suka kura-kura, tetapi dia tetap ikut berjalan ke halaman.

Tahu-tahu Rio menjerit ketakutan. “Itu! Itu!” teriaknya menunjuk ke arah tanaman. Bahunya berguncang, dia mulai menangis. Setelah dilihat, ternyata yang ditunjuk Rio adalah laba-laba besar yang bersarang di antara pohon mangga dan tanaman.

“Laba-laba itu baik, kok,” kata Ardi. “Aku membiarkannya di sana supaya dia menangkap nyamuk-nyamuk yang ada di taman.” Namun, tangisan Rio makin keras dan tak terkendali. Om Danu, ayah Rio, terpaksa menggendong Rio masuk ke rumah. Di dalam rumah Rio mulai tenang walaupun sesekali masih terdengar isaknya. Om Danu kemudian bercerita. “Rio memang sangat takut dengan laba-laba.”

Baca Juga :  Kunci Jawaban PAI Kelas 10 Halaman 3 Kisah Inspiratif Ribuan Kali Khatam Al-Qur’an

“Ah, masa Rio sebesar itu takut dengan laba-laba sekecil itu,” kata Ardi. “Kamu sebesar itu juga takut dengan kecoa kecil,” Mama meledek Ardi. Ardi tertawa. “Wah, iya juga, ya. Tapi, aku kan tidak sampai menangis.”

“Aku tidak menangis kalau ada kura-kura atau laba-laba,” ujar Bobi. “Aku hanya takut.” “Tidak apa-apa,” kata Om Danu sambil membelai kepala Bobi. “Itu biasa kok. Orang dewasa juga biasa takut dengan sesuatu. Tapi, ada orang yang sangat takut dengan sesuatu sampai panik dan tidak bisa mengendalikan diri. Ketakutannya berlebihan. Itu disebut fobia. Nah, Rio fobia terhadap laba-laba.”

“Apa fobia bisa dicegah, Om?” tanya Deri. “Setahu Om, tidak bisa Deri. Ada penyebab yang terkadang tidak bisa dijelaskan dan hanya bisa dirasakan oleh penderita fobianya. Namun, bercerita dengan teman atau keluarga bisa membantu. Sebaiknya, berkonsultasi dengan tenaga ahli seperti dokter atau psikolog untuk mendapatkan terapi.”

Ardi mengerti sekarang. “Maaf, Rio,” katanya. Hmmm… bagaimana caranya supaya Rio tetap bisa melihat kura-kura, ya? Kolam tempat kura-kura memang di dekat sarang laba-laba itu. Oh, Ardi tahu! Dia bisa membawa masuk kura-kuranya.

Menyimak

Simaklah guru kalian membacakan teks di bawah ini!

FOBIA

Fobia adalah ketakutan yang sangat berlebihan terhadap benda atau keadaan tertentu yang dapat menghambat kehidupan penderitanya.

Contoh fobia:
• Ofidiofobia: fobia terhadap ular
• Koulrofobia: fobia terhadap badut
• Arakhnofobia: fobia terhadap laba-laba
• Astrafobia: fobia terhadap guntur dan kilat

Apa yang dapat kalian lakukan jika teman kalian mengalami gejala fobia?
Bantulah agar dia bisa tenang, misalnya dengan
• memeluknya;
• mengajaknya menjauh dari benda yang membuatnya takut, atau
• mengalihkan perhatiannya ke hal lain.

Baca Juga :  Jawaban pernahkah kalian sakit atau anggota keluarga kalian sakit, ceritakan di buku tulis kalian, pastikan cerita kalian memiliki struktur awal, tengah, dan akhir

Gejala fobia:

• Jantung berdebar keras
• Tubuh gemetar
• Menangis
• Leher terasa tercekik
• Mual
• Selalu ingin buang air kecil
• Sesak napas
• Sakit kepala hebat
• dan lain-lain

Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini!

1. Dari teks “Fobia” tersebut, apa perbedaan ketakutan biasa dengan fobia?

Jawaban : Ketakutan biasa adalah reaksi emosional alami Ketika anda merasa ada bahaya yang akan datang atau sedang terjadi. Sedangkan fobia adalah rasa takut yang berlebihan hingga menyebabkan keadaan fisik atau mental tertekan.

2. Apakah di antara kalian atau orang yang kalian kenal ada yang mengidap fobia? Fobia apa?

Jawaban : Ada, dia mengidap fobia katak. Ketika ia bertemu dengan katak, ketakutannya tidak normal dan cenderung berlebihan.

3. Apa yang harus dilakukan jika teman atau saudara kalian mengalami serangan fobia?

Jawaban : Ada 3 hal yang dapat dilakukan agar teman atau saudara kita mengidap fobia bisa tenang yakni dengan memeluknya, mengajaknya menjauh dari benda atau hal yang membuatnya takut, dan mengalihkan perhatiannya ke hal lain.

4. Carilah informasi tentang fobia di buku ensiklopedia atau di internet. Tuliskan jenis-jenis fobia lain yang kalian temukan dan artinya.

Jawaban :

– Fobia sosial: ketakutan yang tidak rasional dan menetap, biasanya berhubungan dengan kehadiran orang lain.

– Thalassophobia: ketakutan terhadap laut.

– Nyctophobia: ketakutan terhadap kegelapan.

– Pedophobia: Ketakutan terhadap anak-anak.

– Akrofobia: Ketakutan terhadap ketinggian.