Jawaban Menyimak Teks Laporan Observasi secara Kritis

Jawaban Menyimak Teks Laporan Observasi secara Kritis – Halo sobat, kali ini mas bejo akan membahas mengenai jawaban kegiatan 1 menyimak teks laporan observasi secara kritis pada buku cerdas cergas berbahasa dan bersastra indonesia untuk SMA/SMK Kelas X yang terdapat pada halaman 3.

Jawaban Menyimak Teks Laporan Observasi halaman 2

Sebelum masuk dalam pembahasan soal, sebaiknya sobat membaca terlebih dahulu  dengan seksama laporan hasil observasi berjudul Belalang Anggrek sehingga lebih memahami materi dan memudahkan dalam menjawab soal.

Berikut pembahasan selengkapnya jawaban kegiatan 1 menyimak teks laporan observasi secara kritis.

Pada bab ini kalian akan mempelajari bagaimana menyajikan fakta berdasarkan hasil observasi ke

dalam laporan hasil observasi yang objektif dengan menggunakan sumber informasi lain yang mendukung.

Mengulas pemahaman mengenai laporan hasil observasi dan mendiskusikan makna objektif dalam

laporan hasil observasi

Perhatikanlah gambar di awal bab dan diskusikanlah hal berikut bersama teman kalian!

1. Mengapa siswa pada gambar 1.1 menggunakan kaca pembesar untuk mengamati serangga di hadapannya?

2. Seandainya siswa pada gambar 1.1 tidak menggunakan kaca pembesar, informasi apa saja yang masih dapat diperoleh berkaitan dengan serangga yang diamati?

3. Jika siswa tersebut diminta menuliskan kalimat berdasarkan hasil pengamatannya secara langsung, kalimat mana sajakah yang tepat untuk dituliskan?

a. Serangga ini berukuran sekitar 3 cm.

b. Serangga ini mendesis dan mengeluarkan bau yang menyengat saat sedih.

Baca Juga :  Jawaban Ayo Cek Pemahaman Halaman 51 sampai 53 IPA Kelas 10 Kurikulum Merdeka

c. Serangga ini tinggal di padang rumput.

d. Serangga ini sepertinya dapat memakan empat lembar daun sehari.

Seperti yang telah disampaikan pada kolom tujuan pembelajaran di atas, kalian akan mempelajari bagaimana menyusun laporan hasil observasi yang objektif. Laporan hasil observasi merupakan teks yang mengungkapkan fakta-fakta. Fakta tersebut didapatkan melalui proses pengamatan.

Sebagai jenis teks faktual, laporan hasil observasi harus bersifat objektif. Objektif artinya informasi yang diberikan sesuai dengan data yang diperoleh selama observasi. Oleh karena itu, laporan hasil observasi yang kalian tulis harus dipastikan hanya berisi informasi yang kalian peroleh di lapangan berdasarkan apa yang kalian lihat, dengar, cium, sentuh dan rasakan.

A. Menyimak Teks Laporan Observasi secara Kritis

Mengevaluasi informasi yang tidak akurat dan bias dalam paparan laporan hasil observasi dengan kritis dan reflektif. Memahami dan menganalisis gagasan dalam laporan hasil observasi dengan kritis dan reflektif.

Kegiatan 1

Kalian akan menyimak laporan hasil observasi berjudul Belalang Anggrek yang akan dibacakan secara bergiliran dalam satu kelompok. Sebelum menyimak, silakan kalian perhatikan tabel berikut.

1. Tentukan apakah empat pernyataan berikut benar atau salah!

2. Bandingkanlah prediksi kalian dengan informasi yang didapatkan setelah menyimak!

3. Tulislah bukti informasi yang mendukung kebenaran atau kesalahan pernyataan tersebut!

4. Bandingkan jawaban kalian dengan jawaban teman-teman kalian!

Tabel 1.1 Tabel prediksi

Sebelum MenyimakPernyataanSetelah Menyimak
BenarLaporan ini menyajikan informasi tentang ciri khusus belalang anggrek.Benar
 Bukti Informasi : Pada bagian berikutnya, saya akan menjelaskan ciri khas belalang anggrek yang terdiri atas bagian tubuh, bentuk tubuh, makanan, dan daur hidupnya. 
BenarPanjang tubuh belalang anggrek jantan dua kali lipat lebih panjang daripada belalang anggrek betina.Salah
 Bukti Informasi : Panjang tubuh belalang anggrek jantan sekitar 2,5—3 cm, sedangkan betina 6—7 cm. 
SalahBelalang anggrek hanya memangsa satu jenis makanan.  Salah
 Bukti Informasi : Belalang anggrek merupakan predator polifagus atau pemakan beberapa jenis mangsa. 
SalahBelalang anggrek tidak memberikan manfaat secara langsung bagi manusia.Salah
 Bukti Informasi : Belalang anggrek berguna bagi manusia untuk membasmi hama berupa serangga. 

Jawaban Menyimak Teks Laporan Observasi halaman 4

Belalang Anggrek

Teman-teman, kali ini saya akan menyampaikan laporan hasil observasi yang telah dilakukan beberapa waktu lalu. Objek yang diobservasi adalah belalang anggrek. Pertama-tama, saya akan menyampaikan informasi umum terkait dengan belalang anggrek. Belalang anggrek atau Hymenopus Coronatus adalah salah satu jenis belalang sentadu atau belalang sembah yang hidup di Indonesian dan kawasan Asia Tenggara lainnya. Seperti namanya, belalang ini memiliki bentuk dan warna yang menyerupai bunga anggrek.

Baca Juga :  Jawaban jelaskan perbedaan antara habitat, ekosistem dan bioma

Pada bagian berikutnya, saya akan menjelaskan ciri khas belalang anggrek yang terdiri atas bagian tubuh, bentuk tubuh, makanan, dan daur hidupnya. Bagian tubuh belalang anggrek terdiri atas kepala, toraks, dan abdomen. Di bagian kepala terdapat mata majemuk, mulut, dan dua buah antena seperti benang. Seperti jenis belalang sentadu lainnya, kepala belalang anggrek dapat berputar 3600. Di bagian toraks terdapat tiga pasang kaki. Kaki depan belalang anggrek yang panjang dan kuat dilengkapi dengan duri dan capit. Belalang anggrek memiliki dua pasang sayap yang menutupi bagian

abdomennya. Sayap depan berfungsi melindungi sayap belakang sehingga teksturnya lebih keras.

Gambar 1.2 Belalang anggrek putih

Ukuran tubuh belalang anggrek berbeda antara jantan dan betina. Panjang tubuh belalang anggrek jantan sekitar 2,5—3 cm, sedangkan betina 6—7 cm. Tubuh mereka berwarna putih dengan aksen merah muda lembut atau cerah. Beberapa belalang, bahkan berwarna benar-benar putih atau merah jambu. Namun, belalang anggrek dapat mengubah warna tubuhnya dalam hitungan sehari, bergantung pada kondisi lingkungan, seperti kelembapan dan kondisi cahaya.

Belalang anggrek merupakan predator polifagus atau pemakan beberapa jenis mangsa. Mereka memangsa serangga lain yang bertubuh lebih kecil, seperti jangkrik, capung, lebah, dan lalat. Belalang

anggrek menggunakan bentuk dan warna tubuhnya untuk menarik perhatian mangsa. Saat mangsa mendekat, mereka akan menggunakan kaki depannya untuk menangkapnya. Belalang sembah hanya memangsa hewan yang masih hidup.

Belalang anggrek merupakan hewan yang mengalami metamorphosis tidak sempurna. Fase hidupnya terdiri dari telur, nimfa, dan dewasa. Belalang betina dapat bertelur sampai 300 butir. Telur

tersebut diletakkan dalam sarang berbentuk buih putih yang disebut ooteka. Ooteka lama-lama akan mengeras dan melindungi telur-telur dari panas dan hujan. Telur-telur tersebut membutuhkan waktu sekitar enam minggu untuk menetas. Saat menetas, nimfa belalang sembah sudah menyerupai belalang anggrek dewasa. Itulah mengapa belalang anggrek disebut mengalami metamorfosis tidak sempurna.

Baca Juga :  Kunci Jawaban Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMP Kelas 7 halaman 20, 21, 22, 23, dan 24

Sebagai penutup, saya akan menyampaikan manfaat belalang anggrek. Belalang anggrek berguna bagi manusia untuk membasmi hama berupa serangga. Karena keindahannya, belalang anggrek juga

dijadikan peliharaan.

Kesimpulan

Demikian laporan hasil observasi saya. Terima kasih atas perhatian teman-teman semua. Nah, itulah kunci jawaban yang telah dibahas, diharapkan sobat dapat memahami bagaimana cara menyimak teks laporan hasil observasi secara kritis.

Disclaimer : Jawaban yang telah dibahas di atas bukanlah jawaban yang mutlak benar, akan tetapi bisa menjadi acuan yang dapat digunakan sehingga memudahkan sobat dalam belajar.

Baca Juga :